Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kecewa dengan Program Re-schedulle Standar Chartered Bank
1193 dilihat
Saya nasabah KTA bank Standard chartered dengan no KTA Saya 3060 9084 XXX, bulan Agustus saya ada pengajuan Re-schedulle KTA. Karena kondisi keuangan saya sedang tidak baik. Saya diminta mengirim email pengajuan surat keringanan untuk mendapatkan formulir pengajuan Re-schedulle. Dan pada awal bulan September saya sudah mengirim balik formulir keringanan. Saya juga sudah di telepon dari pihak Standard Chartered untuk penghitungan kembali cicilan bulanannya.
Tiba-tiba hari ini 10 Oktober 2014, saya di telepon oleh Bapak Tio (bagian collection) agar saya menyetorkan DP sebesar Rp.650.000,- supaya proses Re-schedulle saya dapat diproses. Beliau berkata apabila saya tidak menyetorkan DP tersebut pada hari ini juga, maka proses Re-schedulle saya akan di reject, dibatalkan dan berkas pengajuan saya akan dibuang lalu akan digantikan dengan nasabah lain, karena beliau bilang untuk pengajuan proses re-schedulle bulan ini sudah full. Saya sangat kaget, karena sebelumnya tidak ada pembicaraan agar saya menyiapkan DP bila mengajukan program re-schedulle.
Bapak Tio dengan tegas berkata bahwa memang seperti itu prosesnya. Tapi apabila memang proses pengajuan Re-schedulle seperti itu, maka seharusnya pihak SC pun wajib memberikan informasi kepada saya sebelumnya. Saya sampai bersumpah bahwa tidak ada yang member tahu saya perihal DP tersebut.
Yang jelas-jelas sangat memberatkan saya, tiba-tiba di telepon harus menyetorkan DP sebeser Rp.650.000,- hari itu juga. Saya disuruh telepon ke bagian Cust.Service SC atau bagian collection kalau saya tidak percaya. Saya coba telpon ke bagian Cust. Service, untuk bertanya kenapa saya tidak diberitahu proses RE-schedulle, tapi bagian Cust.Service berkata itu sudah wewenang bagian collection.
Bila saya telepon ke bagian Collection saya akan tetap diarahkan ke Bapak Tio, karena saya ingat betul no telpon bagian collection adalah no telpon baigan Bapak Tio juga, jadi buat apa saya telepon ke sana, karena saya pasti akan dicecar dengan pernyataan seperti diatas. Bukannya saya tidak percaya, tapi saya kan sedang kesulitan, makanya saya mengajukan program tersebut agar saya tetap bisa membayar kewajiban saya.
Pada saat saya menunggak pun saya sampai di ancam kalau ada orang yang akan kerumah saya dan menagih, dan pihak collection bilang “nanti ada orang yg datang kerumah jadi rame-rame, malah ga enak sama tetangga kan bu?” apa maksudnya ‘rame-rame’ ? Apa mau buat keributan dirumah saya? Dan kalau orang tua saya yang mempunyai penyakit darah tinggi yang sudah cukup parah sampai kenapa-kenapa saya harus meminta tanggung jawab kemana?
Apa pihak SC mau bertanggung jawab? Dari awal bagian collection menagih tunggakan, saya sudah meminta program tersebut, dan saya sudah membeberkan alasan kesulitan keuangan saya. Bahwa saya memilikan 3 orang anak, yang mana 2 anak saya adalah anak berkebutuhan khusus (anak saya yg pertama diagnosa ADHD dan anak saya yang ke dua diagnosa Autis). Saya sudah memohon untuk program tersebut, dan saat SC memberikan program tersebut saya sangat bersyukur.
Tapi dengan cara tiba-tiba seperti ini saya sangat kecewa dan bingung. Niat saya tetap membayarkan hutang dan kewajiban saya, tapi mengapa di persulit? Terlebih besarnya DP adalah Rp.650.000,- yang sangat jelas memberatkan saya.
Pada hari selasa 14 Oktober 2014 saya di telepon lagi oleh Bapak Tio yg menyatakan berkas re-schedulle saya sudah dibatalkan karna saya tidak menyetorkan dana tersebut. Dan dengan kasar mengatakan kalau saya tidak bisa diajak kerja sama. Padahal Bapak Tio sendiri yang semena-mena meminta DP secara dadakan dan tidak memberitahu perihal DP tersebut. Padahal saya sudah menunggu kurang lebih 1 bulan untuk kejelasan program saya.
Yang bikin aneh, Bapak Tio berkata bahwa program dan aturan Standard Chartered memang seperti itu. Tapi kenapa saya tidak diinformasikan sejak awal? Dan Bapak Tio entah mengarang dari mana kalau rekannya yang bernama Menti bilang saya berjanji membayar via Tiki. Betul-betul aneh. Saya sudah menceritakan dari awal penyebabnya. Tapi kalau memang seperti ini caranya ternyata pihak collection Standard Chartered memang tidak bisa bekerja dengan baik. Hanya pintar memutar balikkan kata-kata.
Hari Rabu dan Kamis 15-16 Oktober 2014, saya ditelepon lagi oleh bagian collection, tapi sudah bukan pa tio lagi. Tapi seorang wanita yang tetap menagih sejumlah uang untuk disetorkan besarnya sekarang Rp.670.000,-. Dan beliau berkata bahwa apabila ingin dibantu saya harus tetap menyetorkan dana tersebut. Kalau sampai jam 6 sore tidak disetorkan saya masuk ke collect 3. Sungguh hal yang membuat saya berat disaat saya harus mencari dana tsb, dan anak-anak saya yang masih butuh biaya besar.
Saya sudah melayangkan keberatan via message facebook SC Indonesia, dan katanya sudah diteruskan ke kantor pusat. Tapi sampai saat ini belum ada feedbacknya. Mohon agar pihak SC bisa membantu menyelesaikan ini.
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.