ANZ Tidak Transparan Kepada Nasabah

Pertengahan tahun lalu saya ditawarkan produk Kartu Kredit ANZ Platinum oleh salah satu salesnya yang mengaku bernama Nia. Saya menyampaikan bahwa saya tidak membutuhkan, karena saat itu saya sudah menjadi pemegang beberapa kartu kredit bank lain, dan tidak membutuhkan adanya kartu baru. Sales tersebut menyampaikan bahwa ia akan menghubungi saya kembali bila ada program promo dari ANZ, dan saya mempersilahkan. Pada akhir tahun, Ibu Nia kembali menghubungi dan menyampaikan secara simpatik bahwa saat itu ANZ mengadakan program Free Annual Fee. Atas dasar pertimbangan bahwa penawarannya selalu dilakukan secara sopan (tidak memaksa), dan saya tidak perlu membayar Annual Fee untuk dapat membantu pencapaian targetnya, maka saya bersedia untuk mengajukan aplikasi.

Pada saat itu saya mengkonfirmasi mengenai syarat dan ketentuan dari program Free Annual Fee tersebut, dan ia menyampaikan bahwa tidak ada syarat apapun. Kartu saya terima bulan Maret, dan saya belum menggunakannya untuk transaksi apapun karena saya terbiasa menggunakan kartu lain untuk bertransaksi. Betapa kagetnya saya ketika mendadak bulan Juni muncul tagihan sebesar Rp. 550.000,- untuk Chargeback Annual Fee kartu kredit ANZ Platinum saya. Saya langsung menghubungi Call Center ANZ di 500269 pada tanggal 26 Juni 2012 pukul 14.00 WIB, dan diterima oleh Call Center Agent yang mengaku bernama Anggi. Ketika saya sampaikan keberatan saya, ybs menyampaikan bahwa setiap bank memiliki syarat dan ketentuan atas program masing-masing, dan untuk mengetahui syarat dan ketentuan tersebut nasabah wajib menanyakan ke Call Center ANZ. Ia menginformasikan bahwa Syarat dan Ketentuan atas program Free Annual Fee adalah pembelanjaan minimal RP. 300.000,- pada tiga bulan pertama.

Ketika saya sampaikan bahwa saya telah menanyakan kepada sales (Ibu Nia) dan ia memberikan konfirmasi kepada saya bahwa tidak ada syarat apapun, Call Center Agent tersebut tetap menyalahkan saya. Ia bersedia menindaklanjuti keluhan saya, apabila saya dapat menyebutkan nomor Sales Agent dari Ibu Nia. Kata-kata yang disampaikan oleh Call Center Agent bernama Anggi ini sangat aneh, mengingat sesuai Peraturan Bank Indonesia, transparansi produk menjadi kewajiban dari bank saat menawarkan produknya ke nasabah. Selain itu nomor Sales Agent bukan merupakan informasi yang wajib digali nasabah saat ditawarkan suatu produk. Bayangkan, bila setiap nasabah harus meminta nomor Kepegawaian atau nomor Agent atau nomor apapun itu setiap bertransaksi di ANZ atau setuju menggunakan produk ANZ.

Beruntung saya masih menyimpan email yang disampaikan Ibu Nia terkait aplikasi kartu kredit saya. Atas dasar email tersebut, saya kembali menghubungi Call Center ANZ pada hari yang sama pukul 14.24 WIB dan diterima oleh Agent yang mengaku bernama Resti (ID keluhan CC001ACY). Saya sampaikan kembali kronologisnya, beserta alamat email yang pernah digunakan oleh sales saat mengirimkan form kepada saya, yaitu *****@****.***. Dalam email tersebut juga tidak disampaikan persyaratan apapun terkait program Free Annual Fee tersebut. Namun sampai dengan saat ini, ANZ belum melakukan follow-up apapun kepada saya, belum menghubungi kembali, dan ketika saya telepon kembali ke Call Centernya, disampaikan bahwa belum ada perkembangan, sementara saya diwajibkan membayar Annual Fee yang sebenarnya bukan kesalahan saya. Pelajaran dari kejadian ini, hati-hati apabila ditawarkan produk dari ANZ Bank.

Nulle Heatie
Jl. Pancoran Barat IX G No. 1A
Jakarta Selatan 12780