Bank BNI dan Asuransi CIGNA
Home > Finansial > Asuransi > Kami Merasa Dibodohi Oleh Telemarketing Bank BNI dan Asuransi CIGNA

Kami Merasa Dibodohi Oleh Telemarketing Bank BNI dan Asuransi CIGNA


7662 dilihat

Ibu saya Endang Malebari Widi Astuti berusia 57 tahun adalah seorang nasabah Bank BNI cabang Sragen dengan nilai tabungan yang biasa-biasa saja. Pada tanggal 7 April 2009 ibu saya menabung setor tunai ke BNI sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah). Setelah sampai di rumah, alangkah terkejutnya Ibu saya setelah membaca hasil print out buku tabungan ada pemotongan sebesar Rp 586.000,-. Akhirnya, Ibu saya kembali ke BNI untuk meminta penjelasan.

Dari hasil penjelasan petugas customer service Bank BNI dijelaskan bahwa pemotongan sebesar Rp. 586.000,00 tersebut adalah setoran premi untuk Asuransi CIGNA. Petugas customer service tersebut dengan yakin bertanya “Ibu dulu pasti pernah menerima telepon dan ibu langsung menjawab ya.. ya.. ya.. terus ya, Bu?”. Ibu saya mengiyakan dan akhirnya dijelaskan bahwa hal tersebut adalah telemarketing. Dan artinya memang prosedur tersebut dijalankan di Bank BNI. Ibu saya memang mengakui bahwa pernah menerima telepon seperti itu, tetapi si penelpon menyatakan bahwa dia sebagai petugas Bank BNI Pusat Jakarta, dan memberitahu bahwa ibu saya akan menerima bermacam-macam manfaat berkaitan dengan kesehatan yang ibu saya sendiri tidak begitu paham karena si penelpon menjelaskan dengan sangat cepat.

Hanya diakhir pembicaraan si penelpon mengatakan bahwa percakapan telepon tersebut direkam. Oleh petugas customer service Bank BNI ditanyakan apakah ibu saya sudah menerima polis dan berapa besarnya premi. Ibu saya menjawab bahwa dia belum pernah menerima polis dan tidak pernah merasa menyetujui pembuatan polis asuransi apalagi besaran premi. Akhirnya ibu saya menyatakan tidak setuju dengan pemotongan asuransi sebesar Rp. 586.000,- tersebut dan meminta uang tersebut kembali serta minta untuk dibatalkan asuransi tersebut. Oleh petugas customer service Bank BNI menyatakan uang ibu saya bisa kembali apabila asuransi tersebut dibatalkan tetapi tetap akan terpotong oleh biaya administrasi.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah prosedur transaksi di Bank BNI, dalam hal ini pemindahbukuan, dapat dilakukan hanya melalui hasil percakapan telepon? Yang bahkan ibu saya sendiri tidak ingat apa saja yang pernah dibicarakan di telepon tersebut. Atau mungkin kami -saya dan ibu saya- adalah orang-orang kampung yang bodoh yang tidak mengikuti perkembangan jaman dan perbankan sehingga tidak tahu ada jenis transaksi melalui percakapan telepon. Yang kami tahu bahwa untuk menarik uang tabungan kami sendiri pun harus melalui prosedur tandatangan yang apabila tidak mirip harus dibuktikan dengan KTP, atau menggunakan PIN untuk traksaksi melalui ATM atau internet banking. Selanjutnya oleh petugas customer service Bank BNI juga tersebut dijelaskan bahwa perusahaan Asuransi CIGNA bekerjasama dengan BNI hanya pada data nasabah. Berikut link yang saya dapatkan di situs Bank BNI berita terkait kerjasama tersebut : http://www.bni.co.id/HubunganInvestor/InvestorNews/tabid/291/articleType/ArticleView/articleId/112/BNI-Luncurkan-Telemarketing-Bancasurance.aspx Apakah memang seperti itu cara untuk mendapatkan nasabah asuransi? Tanpa penjelasan personal yang jelas apalagi untuk orang yang sudah tua seperti ibu saya. Selain itu tidak ada petugas Asuransi CIGNA yang berkantor di Bank BNI Cabang Sragen, sehingga kami sangat kesulitan untuk mengurus pembatalan tersebut. Setahu saya hampir tidak ada perusahaan asuransi yang mau mengcover seorang dengan seusia ibu saya.

Kalaupun ada ya mungkin Asuransi CIGNA yang bekerjasama dengan BNI ini, itupun dengan nilai premi Rp. 586.000, suatu angka yang sangat luar biasa besar untuk ukuran kami. Kami menghimbau kepada Bank BNI dan Asuransi CIGNA untuk memperbaiki perilaku dan cara-cara untuk mendapatkan nasabah. Jangan sampai ada nasabah yang merasa dijerumuskan dan dibodohi seperti kami. Kami orang kecil yang hanya berusaha menabung sedikit demi sedikit semampu kami merasa sangat direpotkan dengan kejadian ini. Kami hanya menyampaikan apa yang kami alami dan rasakan. Untuk selanjutnya kami mohon penjelasan dari pihak-pihak yang merasa berkaitan dengan masalah tersebut di atas. Apabila ada pernyataan kami yang salah atau menyinggung pihak-pihak terstentu semata-mata karena kebodohan dan ketidaktahuan kami. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.

Albert Soesanto
Jl. Aipda KS Tubun No. 65 Ringinanom
Sragen




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps