Home > Pemerintah > Administrasi > Bandung, Lautan Kemacetan

Bandung, Lautan Kemacetan


240 dilihat

Terselip di antara perbukitan yang memikat dan budaya yang kaya, Kota Bandung menghadapi tantangan yang tak terhindarkan yaitu kemacetan. Waktu yang seharusnya produktif terbuang sia-sia, energi terkuras tanpa hasil yang sepadan, dan kesehatan terancam oleh polusi udara yang semakin memburuk. Seakan menjadi ironi, di tengah pesona alam Bandung yang masih tersisa, udara yang seharusnya segar kini tercemar oleh polusi kendaraan yang tak kunjung berhenti.

Kota Bandung menjadi salah satu kota besar yang mengalami masalah kemacetan lalu lintas, terutama di Jalan Dr Djundjunan atau Pasteur yang merupakan pintu gerbang kota. Kemacetan di Bandung disebabkan oleh volume kendaraan yang nyaris dengan jumlah penduduk. Jumlah kendaraan di Bandung hampir sama dengan penduduk, dengan 2,2 juta unit kendaraan dan 2,4 juta penduduk. Jika terus seperti ini maka bisa jadi unit kendaraan akan melebihi jumlah penduduk.

Dan juga banyaknya Wisatawan dari daerah lain yang berkunjung ke Kota indah ini semakin macet. Menurut laporan terbaru, kemacetan terparah terjadi di sejumlah titik utama Kota Bandung, termasuk Jalan Asia Afrika, Jalan Dago, dan Jalan Riau. Para pengendara melaporkan bahwa perjalanan yang biasanya memakan waktu beberapa menit menjadi sulit karena volume kendaraan yang tinggi dan kurangnya ruang untuk bergerak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini semakin diperparah karena jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahun sedangkan ruas jalan tak naik signifikan. Pelebaran jalan perlu dilaksanakan oleh Pemerintah setempat untuk mengurai kemacetan yang tiap tahun semakin padat merayap, serta perlu ditambah transportasi umum yang memadai, aman dan nyaman, dan dibenahinya Halte-Halte pinggir jalan agar Masyarakat merasa aman jika ingin menunggu angkutan umum.

Pemkot perlu juga menambah tempat parkir yang luas untuk para wisatawan karena sebetulnya ini termasuk Fasilitas, cara yang tepat pula mengurangi kriminalitas dan mengurangi "Pak Ogah" dengan kata lain preman parkir liar di kawasan kota bandung, karena parkir liar juga salah satu penyebab terjadinya kemacetan yang padat merayap. Kalimat yang tepat untuk masalah ini adalah "Jalan yang sempit serta parkir liar dimana-mana".

Perencanaan transportasi yang matang, pembangunan infrastruktur yang terencana, dan pengelolaan lalu lintas yang efisien harus menjadi fokus utama dalam agenda kebijakan Pemerintah Daerah. Tanpa langkah-langkah tegas dan terstrtuktur, kita akan terus terperangkap dalam siklus kemacetan yang semakin merayap ini Semua pihak harus bersinergi untuk mewujudkan solusi yang dapat membawa Kota Bandung keluar dari belenggu kemacetan menuju arus lalu lintas yang lancar, nyaman, dan berkelanjutan.

Rizkinaya Kamila Mahasiswa








Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps