Kompromi SD Tarakanita Pulo Raya Rawamangun

Jakarta - Salah seorang keponakan saya bersekolah di SD Tarakanita Pulo Raya Rawamangun Jakarta. Sejak awal tahun pelajaran 2008 dengan pertimbangan bahwa sekolah ini adalah sekolah yang terkenal reputasinya dan tentu saja bermutu. Namun, beberapa kejadian yang menimpa keponakan saya membuat saya harus memikirkan kembali pendapat "bermutu" tersebut.

Kejadiannya begini. Pada salah satu pelajaran Ibu Guru menggambar empat pohon dan meminta murid untuk menjawab ada berapa jumlah pohon dan keponakan saya menulis angka empat. Sang guru berkata, "ini ada empat pohon bukan angka empat saja."

Dari mana anak umur enam tahun tahu bahwa dia harus menulis "pohon" di belakang angka empat? Dan beberapa kejadian lain yang tidak simpatik yang tidak ingin saya ceritakan di sini sebab membuat keponakan saya mogok sekolah dan tidak mau lagi bersekolah di sana.

Ketika kakak perempuan saya datang menghadap Guru Kelas untuk minta kebijaksanaan agar keponakan saya dipindahkan ke kelas lainnya beliau mengatakan tidak bisa karena itu sudah merupakan keputusan sekolah. Padahal, kakak saya sudah menjelaskan tentang kronologis kejadian yang membuat keponakan saya tidak mau sekolah yaitu akibat perlakuan guru yang "membuat tidak nyaman."

Saya sedih. Keponakan saya mogok sekolah dan lebih sedih lagi karena tidak ada kompromi dari pihak sekolah yang bisa menjadi jalan keluar yang terbaik. Seolah olah apa yang dilakukan oleh guru "sudah benar" dan murid "harus patuh" terhadap kebijakan sekolah.

Yunita
Pinang Ranti Jakarta Timur
*****@****.***
0811100163

(msh/msh)