Home > Lain-Lain > Surat Terbuka > Surat Terbuka untuk RS St Carolus: Menunggu Tanpa Kepastian

Surat Terbuka untuk RS St Carolus: Menunggu Tanpa Kepastian


744 dilihat

Jakarta - Perkenankan saya menyampaikan keluh kesah saya atas pelayanan buruk St Carolus yang Dr Markus pimpin. Kamis, 1 September 2010 saya membuat janji pertemuan untuk Mama saya --Ibu Ong Lie Nio (usia 77 tahun RM # 000126213) dengan Dr Ifran Saleh dan beliau mendapatkan nomor pendaftaran 30 pada hari Sabtu, 4 September. Mengingat Dr Ifran mulai praktek pk 09.00 dan dengan nomor pendaftaran yang cukup besar saya mendapatkan arahan untuk datang pk 12.00.

Sabtu, 4 September pk 12.50 saya dan Mama saya datang melapor ke bagian pendaftaran dan meletakkan slip kedatangan ke ruang praktek Dr Ifran Saleh dan segera diterima oleh Sr Woro sambil memberitahukan saya bahwa baru pasien nomor 10 yang sedang ditangani Dr Ifran karena beliau baru datang pk 12 siang.

Sr Woro menambahkan sudah ada 14 pasien tiba sejak pk 09.00 dan menurut Sr Woro beliau sudah memberitahukan pada pihak pendaftaran atas keterlambatan Dr Irfan pagi itu akibat adanya operasi mendadak. Saya tidak dapat mengkonfirmasikan keterangan Sr Woro dengan pihak pendaftaran karena mereka sudah ganti shift.

Kami tinggal di Jatinegara namun kemacetan di daerah tempat tinggal kami sangat parah jadi kami memutuskan untuk tetap menunggu. Setelah menunggu tanpa kejelasan kami beristirahat di kantin. Mengingat kondisi Mama saya yang tidak baik (osteoporosis parah dan menjadi tambah parah akibat jatuh) saya terpaksa menitipkan beliau untuk beristirahat (tiduran) di bagian terapi Fisioterapi pk 14.00.

Begitu mereka buka pk 15.00 saya meminta mama saya untuk ikut fisioterapi sambil menunggu waktu panggil. Kami mendapatkan giliran dengan Dr Ifran pk 17.30 dan akhirnya meninggalkan tempat parkir rumah sakit pk 18.17. Tiket parkir menunjukkan 5 jam 17 menit.

Saya sangat kecewa dan kesal sekali atas kejadian hari itu. Besar harapan saya Dr berkenan menjelaskan kepada saya mengapa pihak administrasi rumah sakit sama sekali tidak memberitahukan hal keterlambatan ini --minimal kepada para pasien yang memiliki nomor besar sejak pagi. Padahal, mereka memiliki nomor rumah serta HP atau seluler kami.

Pihak administrasi rumah sakit jelas tidak peduli dan tidak menghargai waktu serta tidak memandang pasien seperti layaknya manusia. Para pasien dengan beraneka ragam jenis sakit beserta keluarga yang mendampingi dibiarkan menunggu tanpa kepastian kapan giliran mereka.

Apakah memang hal ini sudah menjadi kebiasaan di rumah sakit yang Dr Markus pimpin? Saya menunggu segera penjelasan Dr Markus. Terima kasih.

Salam,
Susi
Gang Kedoya No 7 Jakarta
*****@****.***
0816876888



(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps