Koper Raib di Bagasi Lion Air

Jakarta - Saya merasa kecewa dengan pelayanan Maskapai Lion Air. Pada tanggal 29 Agustus saya melakukan penerbangan dengan menggunakan jasa Lion Air dengan penerbangan JT 204 pukul 11.00 WIB dari Jakarta menuju Medan. Setelah landing di Bandara Polonia Medan saya bersama teman saya hendak claim baggage. Tetapi, sampai semua tas/ bagasi penumpang diturunkan semua saya tidak menemukan koper saya.

Akhirnya saya melapor ke Lost & Found Lion Air, dan diminta untuk menunggu flight berikutnya. Kemungkinan koper saya dapat dibawa oleh flight berikutnya. Tetapi, setelah menunggu berjam-jam, dan beberapa kali flight, tetap saja koper saya tidak ditemukan. Kemudian staf Lost & Found Lion Air Medan menjanjikan akan menghubungi dan mengantarkan koper saya apabila ditemukan.

Sampai keesokan harinya belum ada kabar juga. Akhirnya Senin sore, tanggal 30 Agustus 2010, saya dan teman saya kembali ke Lost & Found Lion Air Bandara Polonia Medan. Kami menunggu sampai malam hari. Namun, hasil pencarian yang diperoleh masih nihil.

Saya merasa sangat kecewa karena semua pakaian, charger HP, surat-surat penting ada dalam koper tersebut. Sehingga, selama seminggu di Medan saya harus beli baju dan beberapa kali meminjam pakaian teman saya. Sungguh kondisi yang sangat tidak nyaman.

Sampai tanggal 5 September 2010 saya kembali ke Jakarta koper saya belum juga ditemukan. Beberapa kali pihak Lost & Found Lion Air Medan menghubungi saya untuk menanyakan ciri-ciri koper dan isinya. Namun, tetap saja hasil pencarian masih nihil. Kemudian setelah menunggu 14 hari Staf Lost & Found Lion Air Medan menghubungi saya dan menyampaikan bahwa hasil pencarian masih nihil sehingga berkas saya akan dilimpahkan ke BTC di Soekarno Hatta.

Saya menunggu dari pihak BTC untuk menghubungi saya. Tetapi, sekali pun tidak ada pihak BTC yang menghubungi saya. Sampai saya menghampiri Customer Service (CS) Lion Air di Kantor Pusat pada tanggal 20 September 2010. CS menjelaskan bahwa masa pencarian di Jakarta memerlukan waktu 14 hari. Kalau tidak ditemukan juga akan dilanjutkan proses klaim yang membutuhkan waktu 3 bulan. Itu pun dengan penggantian Rp 20.000/ kg. Padahal, berat koper saya hanya 11 kg karena isinya pakaian. Tetapi, nilai koper dan isi dalam koper adalah lebih dari Rp 2.000.000.

Saya hanya bisa tertawa mendengar nilai penggantian yang diusulkan oleh Lion Air. Sungguh sangat meremehkan dan tidak sepadan. Saya tidak mengharapkan penggantian. Saya hanya ingin koper dan isi koper saya kembali dengan utuh. Walaupun saya sendiri merasa pesimis setelah membaca banyaknya pengalaman orang-orang lain yang mengalami hal yang sama dengan saya.

Ketika saya di Bandara Soekarno Hatta saya juga melihat di Gudang Lost & Found banyak sekali koper yang bertumpuk. Ketika saya ingin memeriksa ke dalam gudang dikatakan koper-koper dalam gudang itu adalah koper yang hilang lebih dari 3 bulan. Saya membayangkan bagaimana perasaan orang-orang yang akhirnya harus pasrah kehilangan kopernya.

Sampai hari ini, sejak tanggal 20 September 2010, pihak BTC pun tidak pernah menghubungi saya. Untuk sekedar minta maaf atau menginformasikan status pencarian terbaru. Saya jadi bertanya sendiri dalam hati tentang niat baik pihak BTC dalam melayani customer.

Saya berharap pihak manajemen sungguh-sungguh memperhatikan kinerja bagian bagasi Lion Air yang sungguh mengecewakan. Karena, mengakibatkan koper saya hilang dan belum ada kabar sampai hari ini. Sekali pun tiket Lion Air mungkin lebih murah daripada maskapai lain janganlah hendaknya harga lebih murah itu disertai dengan risiko kehilangan koper customer

Febry Hutasoit
Jl Belimbing VI No 156 Depok 16432
*****@****.***
081519955669



(msh/msh)