Isi Sebagian Paket Hilang dan Dibongkar oleh JNE

Saya Divo tinggal sementara di Manila, mengirim paket pos melalui istri saya yang kebetulan balik pulang ke Indonesia dari Manila. Saya meminta istri saya untuk mengirimnya lewat JNE Bogor barat (Semplak). Pengiriman paket dari Bogor Barat (Semplak) ke orang tua saya di Pangkalpinang Bangka pada tanggal 30 Desember 2013 dengan tarif regular.

Barang paket tersebut seberat 1,5 kg dibulatkan menjadi 2 kg oleh JNE dan baru diterima oleh orang tua saya di pangkalpinang per tanggal 10 Januari 2014. Berdasarkan informasi dari JNE barang bisa sampai 3-4 hari kerja, apakah ini yang dinamakan tepat waktu? Sudah telat dalam pengiriman (tidak sesuai standart mutu) ternyata salah satu isi barang paket saya hilang berarti telah dibongkar oleh pihak JNE.

Adapun isi paket yang saya kirimkan berupa:

1. Tas.

2. Kartu pos.

3. Parfum.

Setelah barang sampe ke orang tua saya di Pangkalpinang tanggal 10 Januari 2014, isi paket hanya berupa: Tas dan kartu pos, sementara parfum saya yang saya beli seharga USD 98 hilang, berdasarkan infromasi dari orangtua saya, pada saat paket belum di buka, ada bekas sayatan dan double lakban pada paket saya tersebut.

Berarti dalam hal ini ada tindakan tidak benar dari orang yang tidak berkepentingan di JNE terhadap paket saya. Karena saya memang mengirim tidak lebih dari 1 paket pada saat itu. Dan ada beberapa dokumen penting yang harus saya kirim ke kantor saya, saya tidak mau ribet untuk pengirim masih menggunakan alamat Philippines, kemungkinan ini menjadi daya pikat kampungan pihak JNE terhadap ketertarikan isi paket saya.

Dalam hal ini kemana saya harus meminta pertamggungjawaban JNE? Dalam hal ini saya sangat kecewa sekali dengan JNE. JNE adalah kepercayaan saya sejak dulu, baru sekarang ada kejadian tidak menyenangkan seperti ini, membongkar paket saya, apa kepentingannya? Dan apa tujuannya? Seperti inilah budaya asli kita yang harusnya kita malu terhadap Negara lain, apalagi JNE semestinya tidak memelihara karyawan yang attitude nya nol besar dan isinya pencuri semua. Mohon JNE agar dapat menanggapi keluhan saya ini.

Berikut nomor econnote paket saya: JNE BOOB400376671814, ini sudah saya laporkan via email ke JNE dengan nomor tiket laporan 749788, tapi memang budaya kita adalah lari dari masalah dan tanggungjawab, dimana sampai detik ini tidak ada jawaban sama sekali.

Saya tunggu pertanggung jawaban dari JNE, saya posisi sedang sekolah di Manila, untuk nomor hape+639166132*** dan email *****@****.***.

Sehubungan dengan Surat Pembaca Bapak Divo D. Silalahi di Kompas.com pada tanggal 15 Januari 2014, mengenai “Isi Sebagian Paket Hilang dan Dibongkar Oleh JNE”, maka bersama ini kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No: KM 16 Tahun 2009 Tentang Peraturan Keselamatan Bahan dan/atau Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara atau disebut Dangerous Goods, maka salah satu kiriman Bpk. Divo yaitu Parfum termasuk dalam Dangerous Goods Class 9.

Oleh karena itu paket kiriman tersebut tidak lolos pemeriksaan X-Ray di Airport. Kami mengalami kesulitan menghubungi pihak pengirim, karena tidak mencantumkan nomor telepon yang dapat dihubungi pada saat mengisi resi pengiriman.

Pada tanggal 8 Januari 2014, paket kiriman telah dikirimkan ulang yaitu tas dan kartu pos dan sudah diterima pada tanggal 10 Januari 2014. Sedangkan parfum dikembalikan kepada pihak pengirim, dan masalah ini telah diselesaikan dengan baik. Demikian klarifikasi ini disampaikan.

Terima kasih atas kepercayaannya menggunakan jasa kiriman JNE. Untuk saran dan kritik, silahkan menghubungi petugas Customer Care di 021-29278888 atau e-mail : *****@****.***.