Surat ini saya tujukan untuk lembaga yang berwenang terhadap kelayakan fasilitas transportasi. Setiap jelang akhir tahun, saya perhatikan menjelang ritual memperbaiki jalan (secara massal) selalu ada. Namun yang patut disayangkan adalah : 1. Kenapa harus menunggu sampai akhir tahun untuk memperbaiki jalan (secara massal). 2. Perbaikan kenapa hanya dilakukan dengan cara-cara yang tidak mengindahkan estetika dar jalan tersebut, sehingga hasilnya terlihat seperti "seadanya", contoh jalan MT Haryono (meskipun sekarang sudah di "tambal" ulang) atau Gatot subroto (banyak "ganjalan" bekas tambalan jalan). 3. Biasanya setelah jalan diperbaiki, setalh itu menyusul pengerjaan selokan atau cablin dari perusahaan lain yang kembali harus menggali jalan yang sudah diperbaiki, alhasih jalanpun rusak lagi. Kepada lembaga terkait yang saya hormati, saya mewakili diri saya sebagai penduduk yang membayar pajak, mohon agar fasilitas umum yang mempunyai peran vital seperti jalan raya/alternatif diperbaiki dengan memperhitungkan daya tahan yang lebih lama dan estetika serta kenyamanan pengguna jalan. Jangan hanya penambalan sebagai ritual jelang akhir tahun saja. Terima kasih.
Luqito Masdar Hilal
Ciangsana
Bogor
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial