Saya menulis di Suara Pembaca ini setelah melihat tidak adanya itikad baik dari pihak Taksi Express atas keluhan saya mengenai sikap supir Taksi Express dengan nomer pintu mobil MA 2042 atas nama pengemudi saudara AZ Arifin.
Saya sudah melaporkan kejadian tersebut pada hari Senin (2/7/2012) lalu ke Costumer Service Express di nomor 02126509000 sekitar pukul 18.00WIB, hanya selang beberapa menit setelah kejadian.
Kejadian bermula saat saya menyetop Taksi dari depan hotel Aryaduta Semanggi menuju Cikini. Pada saat itu saya sedang menelepon ibu saya. Usai menelpon supir Taksi bernama saudara Arifin itu mengeluarkan pernyataan mengenai panggilan saya kepada ibu yang menggunakan kata 'saya'. Ketika saya tanya apakah si supir keberatan dengan cara komunikasi saya dengan ibu, (yang menurut saya adalah hak pribadi saya). Ia mulai memberi ceramah yang menurut saya tidak perlu, karena bagi saya dia tidak kompeten untuk mengkritik ataupun menasehati saya mengingat saya tidak mengenal dia secara pribadi.
Maka saya meminta dia untuk melakukan tugasnya sebagai supir dan mengantarkan saya ke tempat tujuan. Namun, yang terjadi adalah dia membentak saya dengan suara keras dan mengajak saya berdebat. Karena kesal saya pun turun di depan kedutaan besar Rusia, dan langsung menelpon Customer Service Taksi Express di nomor yang telah saya sebutkan di atas.
Setelah turun, si supir ternyata masih nmelanjutkan aksinya. Setelah meminta bayaran dan saya bayar, dia lantas meneriaki saya di pinggir jalan Kuningan yang ramai sambil melakukan aksi mengancam. Salah satu kelimat yang saya ingat adalah : "Ayo gue ga takut sama lu, ayo berani lawan aja gue sekarang!"
Sebagai seorang lelaki dewasa apakah layak mengancam wanita di pinggir jalan seperti itu?
Setelah saya melaporkan kejadian ini ke Customer Service Express saya dijanjikan akan dihubungi lagi. Saya menunggu hingga tiga hari.
Setelah tiga hari menunggu, pada hari Kamis (6/7/2012) saya dihubungi oleh pihak Express dan dikabarkan bahwa si supir hanya diberi sanksi skorsing selama 3 hari dan pengarahan.
Pertanyaan saya, sikap supir taksi yang keterlaluan dan sangat melanggar SOP tersebut apakah dianggap bukan pelanggaran berat yang harus dijatuhi sanksi maksimum? Jika memang demikian, tak heran banyak oknum supir Taksi Express menganggap remeh SOP dan sering melakukan pelanggaran ketika melayani penumpang di jalan.
Kata-kata Customer Service yang mengatakan, 'terimakasih atas keluhan ibu dan semoga menjadi perbaikan bagi kami ke depannya,' saya rasakan hanya sebagai bualan.
Tidak adanya itikad baik dari pihak Express menaggapi keluhan saya terhadap perlakuan supir Taksi tersebut membuktikan bahwa manajemen Taksi Express hanya mencari keuntungan dari setoran supir saja dan tidak mengutamakan pelayanan kepada publik. Bahkan cenderung membiarkan sikap preman di dalam pelayanan.
Ini juga menjadi pelajaran bagi saya sebagai pengguna Taxi agar jangan hanya tergiur oleh slogan 'tarif bawah', tetapi harus benar-benar memilah mana pengelola transportasi yang baik dan bisa menjamin kenyamanan penumpang.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial