Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Jakarta - Pada tanggal 19 Februari 2005 sekitar pukul 16:45 saya tiba di Bandara Soekarno - Hatta dan sekitar pukul 19:00 setelah memilih-milih secara hati-hati (berdasarkan penampilan fisik sopir taxi), akhirnya saya memutuskan untuk memilih Taxi JAKARTA METRO dengan no. body 979 dan sopir Sdr. SADI (no. ID tidak begitu jelas terbaca). Oleh petugas pengelola bandara, saya diberi Airport Taxi Complaint Card dengan no. 893999. Setelah sepakat bahwa kami akan menggunakan argometer, kami meluncur ke arah Cawang. Saat kendaraan memasuki jalan Tol Bandara, supir sudah menunjukkan gelagat yang tidak baik yaitu mengemudi dengan sembrono, tidak sabar (selalu memberikan sinyal lampu ke setiap mobil yang ada di depan kami), menggunakan bahu jalan untuk mendahuli, dll. Sampai di Pluit Interchange (sebelum naik ke fly over) terlihat bahwa ada antrian beberapa mobil (kurang lebih 10 mobil) karena ada salah satu mobil yang mogok. Supir mengatakan kepada saya bahwa jalan yang akan kami lalui macet (padahal jelas terlihat bahwa di atas fly over di depan antrian tersebut tidak terjadi kemacetan), dia menginginkan untuk memilih jalur ke Cawang melalui Tol Pelabuhan (Percobaan Pemerasan Pertama). Tetapi saya tetap bersikukuh kami akan tetap melalui jalur ke Cawang via Grogol. Saat kami berada di sekitar daerah Jelambar, terjadi sedikit keributan (persaingan jalur?) dengan sebuah mobil Atoz hitam. Posisi taxi dan mobil tsb sempat berhimpitan dengan kecepatan yang tinggi. Sesampainya di tujuan argometer menunjukkan jumlah Rp 48.xxx,00. Saya menyerahkan uang sebesar Rp 60.000,00 (tambahan Rp 10.000,00 merupakan surcharge). Supir taxi meminta tambahan Rp 10.000,00 dengan dalih uang tol untuk kembali ke bandara (Percobaan Pemerasan Kedua). Saya berkeras dan beradu argumentasi dengannya bahwa tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa pengguna jasa harus membayar uang tol untuk kembali ke bandara. Kalau pun ada aturan bahwa biaya tol dibayar oleh pengguna jasa adalah biaya tol sewaktu berangkat, dan hal itu sudah saya berikan sebesar Rp 8.000,00 saat pertama kali harus bayar tol (tol bandara 2 kali @ Rp 2.000,00 dan tol dalam kota Rp 4.000,00). Sopir merujuk pada ketentuan yang ada pada Airport Taxi Complaint Card (Note: Biaya Tol dan Surcharge ditanggung penumpang/Toll Fee and Surcharge paid by Customer (s)). Saya jelaskan bahwa yang dimaksud di situ adalah biaya tol saat berangkat. Sang sopir merasa jengkel dan marah-marah sambil menyatakan bahwa biasanya para pengguna jasa selalu memberikan uang tol untuk kembali ke bandara. Saya jadi bertanya-tanya, mungkin kata "biasanya" itu menunjukkan kebiasaan yang dia lakukan terhadap para pengguna taxinya. Setelah tidak berhasil dengan percobaan penipuan yang kedua, si sopir meminta Airport Taxi Complaint Card dengan alasan untuk digunakan sebagai "tiket" masuk kembali ke bandara. Saya ingin tertawa sekaligus marah mendengar dan melihat cara penipuan yang sangat bodoh ini. Sudah jelas tertulis bahwa kartu itu adalah kartu keluhan dan tercantum di halaman sebaliknya tulisan "KHUSUS UNTUK PENUMPANG". Saya jelaskan ke dia fungsi kartu tersebut, dan saya beritahukan bahwa kartu tersebut akan saya kirimkan kembali ke Administrator Bandara Soekarno - Hatta. Dengan kesal dia mengatakan "silakan" dan langsung pergi. Bagaimana tanggapan dari pihak Taxi JAKARTA METRO atas kelakuan salah seorang sopir Anda? Apakah sikap tersebut merupakan corporate culture perusahaan Anda? Bagaimana pula tanggapan dari pihak Administrator Bandara Soekarno - Hatta, khususnya bagian yang mengelola pertaxian di area bandara? Saya rasa sudah banyak keluhan dari para pengguna jasa taxi di bandara yang disebut sebagai bandara internasional ini. Mohon tanggapan dari para pihak yang berkepentingan. Terima kasih. Cawang - Jakarta Timur *****@****.*** (alamat lengkap ada pada redaksi)(nrl/)
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.