Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Bus Mayasari yang Tidak Berperikemanusiaan

Bus Mayasari yang Tidak Berperikemanusiaan


693 dilihat

Jakarta - Pada hari Sabtu, 28 Oktober 2006, sekitar pukul 17.30 WIB, salah satu karyawan kami yang bernama Kristop mengendarai motor berboncengan dengan Sdri Ilda Endrawati yang menuju arah Jl Gunung Sahari ditabrak oleh Bus Mayasari Bhakti No P 58 jurusan Bekasi-Kota, dengan nomor polisi B 7723 H di depan Golden Boutique Hotel, Jl. Angkasa. Hal ini menyebabkan rekannya yang juga karyawati kami jatuh di empat. Pada saat rekan-rekannya yang lain membantu korban, salah satu petugas kepolisian yang kebetulan lewat langsung mengejar bis tersebut sampai kedaerah Jl Industri. Akan tetapi sayangnya sopir tersebut tidak memperdulikan walaupun sudah diperingatkan untuk berhenti, bahkan langsung tancap gas melarikan diri. Kami langsung membawa korban ke RS Mitra Keluarga Kemayoran dan pada pukul 03.35 WIB karyawati kami tersebut meninggal karena hancurnya organ dalam, patah tulang pinggul dan kandung kemih akibat tertabrak oleh bis tersebut. Pada hari Senin, 30 Oktober 2006 kami berusaha mencari tahu pengemudi bus Mayasari Bhakti, namun semua menjawab tidak tahu menahu dengan kejadian tersebut. Kami juga telah melayangkan surat ke pihak Mayasari, yang diterima oleh Bp. Sulaiman, selaku Human Resource Manager pada tanggal 31 Oktober 2006. Namun hingga saat ini pihak Mayasari tidak memberikan tanggapan apapun, walaupun telah dihubungi beberapa kali. Merupakan suatu pertanyaan yang besar bagi perusahaan transportasi yang besar, tidak tahu menahu tentang kejadian yang dilakukan oleh salah satu karyawannya. Apakah memang tidak ada pelaporan ke pihak manajemen (tapi berdasarkan percakapan dengan salah satu kernet bus jurusan yang sama, mereka tahu), atau memang manajemen sengaja menutupi hal tersebut. Kami sebagai manajemen tempat korban bekerja hanya ingin menuntut keadilan atas perlakuan tidak manusiawi supir bis tersebut. Kalau memang supir bis tersebut mempunyai hati sebagai manuasia, dia pasti akan melapor setelah melakukan kejadian yang pasti bukan rencananya itu. Tapi ternyata di zaman sekarang sudah minim sekali orang-orang yang mempunyai hati sebagai manusia, bahkan pihak manajemen pun menggangap hal ini bukan masalah besar. Apakah hal ini juga akan dilakukan jika ternyata korban tersebut adalah salah seorang keluarga karyawan Mayasari Bhakti? Mati adalah rahasia terbesar Tuhan, tapi yang kami tuntut disini adalah pertanggungjawaban atas kejadian tersebut. Apa tanggapan manajemen Mayasari Bhakti jika salah satu stafnya yang merupakan tulang punggung keluarganya tertabrak lari hingga tewas? *****@****.*** Jl. Angkasa No. 1 - JAKARTA(nrl/nrl)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial