Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > KA Ekonomi Merak-Jakarta Tidak Berperikemanusiaan

KA Ekonomi Merak-Jakarta Tidak Berperikemanusiaan


523 dilihat

Jakarta - Tidak berperikemanusiaan. Sebenarnyakata-kata ini berat saya ungkapkan untuk mendeskripsikan keadaan KA ekonomi Merak-Jakarta dan sebaliknya. Akan tetapi itulah kenyataan yang saya dapatkan sejak beberapa tahun terakhir (saya memakai fasilitas transportasi ini sejak tahun 2003).

Beberapa bentuk ketidakmanusiaan yang dapat kita temui adalah :
Pertama, tidak ada pembatasanpenumpang sebagaimana tertera pada tulisan di setiap gerbong sehingga membuat penumpang harus berdesak-desakan. Ditambah lagi dengan pedagang yang hilir mudik seenaknya serta pengemis yang "seakan-akan" sudah berganti profesi menjadi penodong karena paksaan yang mereka lakukan terhadap penumpang untuk memberi uang. Kondisi ini berbeda dengan kereta ekonomi lainnya, Brantas misalnya yang berani membatasi pembelian tiket dan penumpang yang tidak memiliki tiket.

Kedua, harga tiket yang biasanya Rp 5.000,- naik menjadi Rp6.500,-. Padahal tarif kenaikan kereta sudah dibatalkan dengan munculnya Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan yang membatalkan SK Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2010 tanggal 23 Juni 2010 tentang tarif angkutan orang dengan kereta api kelas ekonomi dan peraturan Menhub Nomor KM 48 Tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan Menteri Perhubungan tadi tanggal 4 Agustus 2010 (baca: kebingungan Pemerintah membatalkan 'kenaikan' tarif KA ekonomi).

Ketiga, pelayanan dan keamanan yang sangat buruk. Pelayanan yang buruk dapat kita saksikan saat membeli tiket. Tak jarang oknum pelayanan penjual tiket seperti di stasiun Kebayoran mengembalikan uang tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya. Sementara itu, dari segi keamanan, kereta ekonomi Merak-Jakarta dikenal sebagai salah satu markas copet.

Hal ini terakhir saya alami dengan istri kemarin (9 Januari 2011). Ketika suasana kereta sedang sangat padat, beberapa orang berjalan di tengah kerumunan padatnya kereta dan mendesak penumpang untuk bergerak sehingga tercipta keributan kecil. Ketika keributan itu terjadi, beberapa orang dari mereka beroperasi. Alhasil dompet yang yang terletak dalam tas istri saya dan sebuah HP penumpang lain raib.

Umumnya mereka (gerombolan tsb) berjumlah lebih dari 5 orang dengan membawa plastik hitam dan tas-tas kecil untuk menutupi tangan saat beraksi. Jika pelayanan dan keamanan KA tidak berangsur membaik, maka sejatinya kenaikan harga terhadap KA Ekonomi Jakarta-Merak tetap akan menuai penolakan.

Terima Kasih.


Fahmi Irhamsyah
jalan tanah seratus Rt 04 RW 03 no 37 Ciledug Tangerang
*****@****.***
+6285694825881


(wwn/wwn)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial