Sopir Taksi yang Jujur

Jakarta - Pada sore hari tanggal 26 April 2012, saya naik taksi dan berhenti di Landmark, Jl. Jenderal Sudirman, pengemudi taksi terlihat kebingungan dan minta tolong kepada saya, bagaimana cara mengembalikan barang penumpang sebelumnya yang tertinggal di taksi.

Dengan terpaksa beliau menunjukkan semua isi barang (dompet beauty case). Di dalamnya saya melihat beberapa buku tabungan (3 Bank Pemerintah) yang jumlah dananya ratusan juta, modem komputer, USB, Kabel Data, Headset, name tag pegawai PNS, slip setoran dan masih banyak barang berharga lain.

Kebetulan saya merupakan salah satu pegawai bank pemerintah yang ada di buku tabungan itu, kemudian saya menelpon ke kantor untuk meminta dilacak segera nomor selular dan alamat pemilik rekening tersebut.

Saya mencoba menghubungi penumpang tersebut dan berhasil, handphone saya berikan pada pengemudi untuk berbicara langsung dengan pemilik barang.

Beliau mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas ditemukannya barang- barang miliknya kepada pengemudi dan meminta tolong agar semua barang-barangnya dititipkan kepada saya, agar dapat malam hari diambil di rumah saya karena pada saat itu beliau masih ada urusan di UI Salemba.

Tidak lupa beliau meminta tolong kepada saya agar meniitipkan sekedar uang ucapan terimakasih pada pengemudi jujur tersebut. Tetapi pengemudi menolak untuk menerima uang itu.

Pengalaman saya dan teman-teman kantor tidak pernah ada barang-barang berharga yang tertinggal di taksi dapat kembali lagi kepada penumpangnya walau kami sudah lapor ke call center.

Terima kasih atas kejujuran dan respon bapak yang baik kepada penumpang, semoga sikap bapak bisa menjadi contoh bagi pengemudi taksi lainnya.


Martha Novitasari
Matraman – Jakarta Timur

(wwn/wwn)