Cipaganti Tolak Berikan Diskon untuk Mahasiswa

Pada hari Kamis (28/08) pukul 13.25 WIB di Cipaganti Pasteur saya mengantri untuk membeli karcis travel Bandung-Jakarta. Personil loket menyatakan adanya potongan harga mahasiswa dengan fotokopi KTM.

Saya selalu membawa KTM asli, tetapi tidak menyiapkan fotokopi karena tidak pernah diminta dalam perjalanan. Dewasa ini kantor-kantor diharapkan mempunyai fasilitas fotokopi, sekurang-kurangnya yang berbentuk 3 in 1 dengan printer dan scanner.

Melihat bahwa Cipaganti tidak siap melayani pelanggan yang berada dalam kondisi stres perjalanan antar-kota, saya mempertanyakan etos kerja Cipaganti. Tidak memberikan apa yang menjadi hak pelanggan adalah suatu tindakan yang tidak etis dalam berbisnis. Apabila dalam hal kecil saja Cipaganti menolak memberikan hak pelanggan, berarti integritas Cipaganti dalam transaksi-transaksi yang lebih besar dapat dipertanyakan.

Walaupun dalam hal ini saya tidak memenuhi persyaratan menyediakan KTM dalam bentuk fotokopi, seharusnya biro otojasa dengan pangsa pasar demikian besar menyadari kewajibannya mempermudah perjalanan pelanggan. Kepentingan pelanggan adalah berangkat dengan nyaman, bukan direpoti administrasi yang menjadi tanggung jawab penyedia layanan.

Dengan bersikerasnya Cipaganti meminta fotokopi KTM sebelum memberikan diskon, ada kesan bahwa karyawan loket Cipaganti tidak dapat dipercaya memberikan harga yang tepat pada pelanggan. Cipaganti boleh punya nama saat ini; tetapi dengan munculnya banyak biro otojasa yang berkualitas, jangan dikira pangsa pasarnya tidak dapat direbut yang lain.

Dua hari sebelumnya saya menempuh perjalanan Jakarta-Bandung dengan menggunakan jasa X-Trans. Walaupun dalam perjalanan tersebut saya harus menunggu waiting list, X-Trans memberikan kepastian-kepastian yang jelas pada pelanggannya dan tidak mempersulit dengan kewajiban administrasi.

Bagi biro otojasa yang baik, kepuasan pelanggan adalah prioritas yang lebih utama daripada “peraturan”. Kerugian yang saya derita dari tidak diberikannya diskon tidaklah seberapa dengan kerugian bisnis Cipaganti apabila pangsa pasarnya direbut oleh bisnis-bisnis serupa yang lebih menyadari kewajibannya mempermudah perjalanan pelanggan.

Grace Clarissa Susetyo
Apartemen Pavilion Tower I-1403, Jalan KH Mas Mansyur kav 24
Jakarta