Pacar saya tinggal di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan bekerja di daerah Simprug. Tidak terlampau berbelit memang perjalanannya, namun di kala pagi tidaklah semudah yang terlihat di peta. Sejak 2007 lalu, ia, dan tentunya ratusan orang yang melalui jalan Metro Pondok Indah terus hingga Jalan Panjang atau arteri Kedoya harus merasakan “berat”nya kehidupan terutama di pagi hari.
Pelebaran jalan, pembetonan jalur khusus bus transjakarta koridor 8, nyata membuat setiap warga Jakarta harus menjaga kesabaran agar tetap dapat menjalani kesehariannya dengan cukup baik. Kini, jalur tersebut tidak lagi semacet seperti saat konstruksi jalur khusus dikerjakan. Jalan Metro Pondok Indah sampai kedoya relatif lancar di setiap jamnya. Halte-halte khusus untuk bis transjakarta pun sudah siap bahkan sudah berdebu dan dicoreti tangan usil.
Seringkali dalam kemacetan usai menjemput pacar saya dari kantornya, kami bergurau tentang waktu dioperasikannya bis ini. Pacar saya mengidamkan singkatnya waktu tempuh dari rumahnya menuju kantor, sementara saya justru lebih yakin bahwa menggunakan transjakarta koridor 8 ini tidak akan jauh berbeda bila dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Mengingat hampir seluruh jalurnya harus berbagi dengan kendaraan pribadi lainnya.
Ketika awal Februari lalu, diumumkan bahwa transjakarta koridor 8 akan dioperasikan pada tanggal 14 Februari 2009, maka kami berdua pun kembali mengkhayalkan, seperti apa nanti rupa bis transjakarta di koridor ini? Kami pun akhirnya hampir yakin, bahwa bis koridor ini akan berwarna pink atau merah muda. Kenapa? Mudah saja, karena rencana pengoperasiannya yang tanggal 14 Februari, yang - pasti juga sudah pada tahu - merupakan hari valentine. Oleh karena hari valentine sangat identik dengan simbolisasi cinta, dan umumnya simbol-simbol tersebut berwarna pink, maka kam berasumsi bahwa koridor 8 akan diisi the pink transjakarta! Satu minggu kembali harus dijalani tanpa kehadiran si pink transjakarta yang ditunggu-tunggu, dengan berbagai alasan dari pihak yang bertanggung jawab.
Akhirnya pada hari Sabtu ini (21 Februari 2009), koridor 8 mulai beroperasi. Apakah warnanya pink? Tidak. Warnanya tetap abu-abu seperti yang dioperasikan pada koridor Kali Deres, Ragunan, dan Pulogadung. Apakah kami kecewa? Kami berdua iya. Tapi harap diingat bahwa kami kecewa karena warna si bis tidak seperti yang kami harapkan. Rasanya mungkin terlalu cetek, atau nyeleneh, untuk kecewa pada warna bis. Sementara mungkin banyak orang lain yang sudah betul-betul menunggu kehadiran si bis, dan tidak peduli warnanya apa! Mau biru, kuning, abu-abu, atau bahkan transparan sekalipun, mungkin. Mereka yang saya sebutkan pasti sudah bersuka cita, mereka yang sangat menunggu-nunggu kehadiran moda transportasi yang cepat, murah, nyaman (dan mudah-mudahan aman).
Mereka yang menunggu dengan sabar, berharap pemerintah melaksanakan amanahnya dengan penuh kecintaan terhadap warganya. Warga yang jelas sangat mencintai pemerintahnya bila segala fasilitas umum dapat berfungsi secara maksimal, untuk mendukung perputaran roda kehidupan dalam keseharian. Tunggu, tampaknya ini kembali kepada cinta. Ya, cinta, yang sering dilambangkan dengan warna pink. Rasanya berarti pemikiran konyol saya dengan pacar saya terhadap makna pink pada bis transjakarta tidak terlalu meleset ya, meski mungkin dari sudut pandang yang berbeda saja.
Sebagai warga, jelas saya mendukung berbagai fasilitas umum untuk menunjang kebutuhan. Kalau boleh jujur, saya capek banget untuk tiap hari mengemudi. Sudahlah sangat makan tenaga karena capek, belum lagi ongkos yang harus dikeluarkan. Mungkin satu-satunya faktor yang membuat saya bertahan adalah karena rasa aman yang saya miliki. Itu saja. Saya ngiri ketika sedang di luar Indonesia, dimana saya rasanya lebih aman kemana-mana dengan public transport, sementara di negeri sendiri rasanya maleeeeesss banget.
Kembali kepada the pink transjakarta, apapun warnanya, berapapun jumlahnya, saya dan pacar saya tetap optimis bahwa proyek ini dapat berjalan dengan baik. Hanya saja harus ada satu syarat, cinta. Pemerintah harus mencintai warganya sehingga betul-betul dapat melaksanakan segala tugasnya dengan baik untuk mendukung masyarakat. Tentunya, masyarakat dengan sendirinya akan juga mencintai pemerintahnya. Semoga usaha untuk memajukan negeri ini tetap berkobar, dengan cinta. Semoga. *i*
adhityawarman m
pulomas utara 2C no 2
dki jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial