Pada Tanggal 7 Februari 2010 malam, saya akan berangkat naik kereta eksekutif Sembrani tujuan Cepu - Jakarta dengan tiket yang sudah saya beli sekitar 1 minggu yang lalu. Mengejutkan bagi saya karena pada saat saya akan duduk sudah ada orang yang menempati tempat duduk saya dan mempunyai tiket dimana nomor tempat duduknya sama dengan tiket nomor tempat saya (Kereta 6 No Kursi 8D).
Setelah saya tanyakan dengan kondekturnya, ternyata orang tersebut sudah membeli tiket dari Surabaya, tapi saya masih ngotot kalau saya sudah membeli tiket seminggu yang lalu dimana tanggal cetak tiket sudah tertera di dalam tiket tersebut. Dan hal itu juga terjadi dengan beberapa penumpang yang 1 kereta dengan saya. Jadi ada dobel tiket, padahal saya sering pulang seminggu sekali.
Kondektur berkata bahwa ternyata yang dari Surabayalah yang belum update informasi mengenai sisa tiketnya karena tiket orang itu baru dicetak sesudah tanggal cetak tiket saya. Dan karena saya merasa benar saya tetap ngotot untuk tidak diturunkan di Semarang (karena info dari kondektur, untuk yang mempunyai tiket ganda akan diturunkan di semarang untuk kemudian naik Kereta Argo Bromo…parah sekali kan?).
Dan akhirnya sementara saya dan orang yg juga mengalami dobel tiket di tempatkan di tempat duduk lain, kita ditempatkan duduk berurutan. Tetapi tak berapa lama ternyata tempat duduk yang ditempati oleh orang yang mengalami kejadian yang serupa dengan saya dipindahkan ke tempat duduk lain lagi karena tempat duduk yang ditempati oleh dia sekarang ada orangnya.
Akhirnya dia pindah tempat duduk lain sementara saya masih ditempatkan di tempat duduk nomor lain yang tidak sesuai dengan nomor duduk tiket saya, saya sudah bertanya ke kondektur apakah tempat duduk ini tidak ada orangnya. Dan kondektur mengatakan bahwa tempat duduk yang akan saya duduki kosong tidak ada penumpangnya, dalam keadaan yang tidak tenang akhirnya saya bisa tertidur.
Ternyata sampai pekalongan saya dibangunkan untuk ganti tempat duduk karena tempat duduk yang saya tempati sekarang ada penumpangnya. Dan akhirnya saya pindah tempat duduk lagi hingga sampai ke Jakarta.
Beginikah pelayanan PT KAI kepada penumpangnya yang membeli tiket eksekutif yang legal di loket resmi stasiun? Sudah harga tiket naik, peron juga ikut naik, tetapi sistem jaringan antar stasiun sangat menyedihkan. Karena tidak ada koordinasi antara stasiun yang satu dengan yang lain dan dimana kejadian ini ternyata tidak hanya dialami oleh saya sendiri tetapi juga beberapa penumpang lain yang juga satu kereta dengan saya.
Saya sebagai konsumen sangat dirugikan dengan kejadian seperti ini. Padahal ini adalah kereta eksekutif. Apalagi pelayanan dari kereta kelas bisnis dan ekonomi? Inikah hasil dari kebijakan monopoli dimana selalu konsumen yang dirugikan?
Rimadhonal Debi
Komplek Pemda Bekasi Jl Arjuna I Blok B1 No 8 Jatiasih
Bekasi
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial