Saya sering kali bepergian dari Salatiga menuju kota Solo menggunakan bus patas Semarang-Solo. Pada hari Senin (26/4) saya menunggu bus dari Pasar sapi Salatiga. Sekitar pukul 12.30 WIB lewatlah bus Patas ISMO (plat nomor kurang jelas), dan saya menaiki bus tersebut.
Setelah di atas bus ternyata seluruh tempat duduk penuh dan bukan hanya saya, ada beberapa orang yang berdiri (padahal biasanya bus patas selalu menaikkan penumpang sesuai jumlah tempat duduk yang ada!). Pada PO bus yang lain hal tersebut biasanya hanya sampai Terminal Salatiga, pemberhentian terakhir untuk penumpang yang turun di Salatiga.
Keluar dari terminal Salatiga pasti seluruh penumpang mendapat tempat duduk. Namun, keluar dari terminal pun masih ada beberapa orang yang berdiri termasuk saya, bahkan ditambah penumpang yang naik dari terminal Salatiga. Ketika hal tersebut saya tanyakan, saya malah disuruh turun dengan nada yang tidak mengenakkan oleh kondektur.
Seharusnya jika memang PO. ISMO tidak membatasi jumlah penumpang yang dibawa, jangan memberi label "PATAS" pada busnya. Cukup seperti PO yang lain yang berlabel "AC Biasa" dengan tarif yang berbeda dengan tarif bus patas. Penumpang bus patas menginginkan kenyamanan dengan berani membayar lebih!
Mara Tilovasanti
Jl. Cungkup No. 491
Salatiga
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial