Optik Melawai Menjual Barang Rusak

Tanggal 25 September 2010, saya datang ke optik melawai Taman Anggrek (TA) untuk membeli hardlense. Dikarenakan ukuran hardlens saya tidak standard, saya melakukan pengecekan ulang disana, dibantu oleh 1 bapak (saya lupa menanyakan namanya). Katanya hanya bapak itu yang bisa mengoperasikan alatnya. Setelah inden kurang lebih 1 bulan, tanggal 10 November 2010, saya mengambil hardlens tersebut. Setelah dipakai, hardlens tersebut burem, saya tidak dapat melihat dengan jelas. Bahkan melihat angka di jam dinding saja pun saya tidak bisa. Saya telepon ke optik melawai TA, kata pegawainya tunggu saja 1-2 minggu, karena mata saya masih dalam proses penyesuaian. Tetap saja setelah 2 minggu tidak ada perubahan. Akhirnya saya kembali ke optik melawai TA. Setelah pengecekan ulang, oleh bapak yang sama, hasil yang dikeluarkan oleh alatnya sama dengan ukuran hardlens yang saya beli. Dicoba dengan cara manual, si bapak bilang mata saya lebih cocok dengan ukuran hardlens yang lebih kecil. Akhirnya dia bilang mau didiskusikan dengan pusat. Tanggal 10 Desember 2010, saya menerima telepon dari bapak itu. Saya kira ingin mengkonfirmasikan mengenai penggantian hardlens. Ternyata dia tanya-tanya hal-hal yang berhubungan mengenai hardlens, yang mana semua sudah dilakukan pengecekannya berkali-kali, dan belum ada penyelesaiannya. Terakhir dia bilang minta maaf. Saya tetap ngotot minta penyelesaian urusan ini, karena hardlens tersebut benar-benar tidak dapat dipakai. Akhirnya dia bilang akan konfirmasi ke pusat lagi. Sampai hari ini saya belum menerima telepon dari optik melawai lagi. Perasaan saya mengatakan bapak tersebut tidak pernah menelepon ke optik melawai pusat untuk mengkonfirmasi urusan saya ini. Uang saya sebesar 1 juta hilang begitu saja untuk membeli hardlens yang tidak layak pakai, malah boleh saya bilang ini barang rusak. Nama besar optik melawai hanya omong kosong, yang menipu konsumen. Saya tunggu pertanggung jawaban dari optik melawai untuk hardlens saya ini. Semua tanda terima dan kuitansi masih saya simpan.

Astrid Logito
Grawisa G/12
Jakarta