Pelayanan Telkomsel Flash Unlimited Mengecewakan

Saya pelanggan Telkomsel sejak tahun 2006. Satu bulan lalu saya membeli Telkomsel Flash Unlimited nomor 0812 1863 2932. Pada 8 April 2011, saya menerima SMS dari 3636 yang memberitahuan bahwa dalam waktu satu hari lagi masa aktif kartu akan habis. Oleh karena itu, pada hari itu juga saya melakukan pengisian ulang.

Satu hari kemudian, saya menerima kembali SMS dari 3636 (rusak?): "pasi>Rp.50000.00 ke 3636". Saya melakukan cek pulsa dengan menekan *888# dan ternyata saldo pulsa saya telah terpotong Rp50 ribu. Kemudian saya melakukan cek status UL INFO ke 3636 dan mendapat jawaban: "Anda tidak mempunyai paket Telkomsel Flash Unlimited".

Saya langsung menghubungi 116 dan berbicara dengan costumer service (laki-laki saya lupa namanya) yang menjawab, "Kami bantu untuk dapat dibuatkan laporan," dan dia minta data pribadi saya. Setelah itu dia minta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan Telkomsel.

Saya diminta menunggu 3x24 jam untuk mendapatkan konfirmasi dari Telkomsel. Namun, setelah 3x24 jam ternyata tidak ada konfirmasi apapun dari Telkomsel. Kemudian saya melakukan cek status lagi UL INFO ke 3636, dan mendapat jawaban yang sama, "Anda tidak mempunyai paket Telkomsel Flash Unlimited".

Pada 13 April 2011, saya menghubungi kembali 116, dan kali ini diterima oleh Novi, yang kemudian meminta saya untuk melakukan registrasi ulang dengan mengirim SMS “UBAH” ke 4444 dan menunggu lagi 1x24 jam. Seperti CS sebelumnya, kembali Novi meminta "MAAF" atas ketidaknyamanan pelayanan Telkomsel. Dan lagi-lagi, setelah 1x24 jam tidak ada konfirmasi apapun.

Pada 14 April 2011, saya menghubungi 116 lagi dan diterima oleh Icha. Setelah meminta dan memeriksa data pribadi saya, Icha menyarankan saya menghubungi *363# dan menunggu 1x24 jam, dan tidak lupa meminta "MAAF" atas ketidaknyamanan pelayanan Telkomsel, persis seperti dua CS sebelumnya.

Jika dilihat dari kronologis di atas, sebagai operator GSM terbesar di Indonesia betapa sangat buruknya pelayanan yang diberikan terhadap konsumen/pelanggannya.

Apakah perusahaan sebesar Telkomsel merasa cukup hanya dengan memberikan kata "MAAF" untuk menyelesaikan keluhan konsumen yang notabene telah dirugikan, tanpa melakukan perbaikan/peningkatan mutu dalam pelayanan?