Kekecewaan terhadap Pelayanan Telkomsel

Saya ingin mencurahkan sedikit dari kekecewaan saya dengan Telkomsel. Beberapa kali niatan baik saya untuk tidak memasukan Telkomsel di dalam surah pembaca sudah saya urungkan, tetapi sepertinya keluhan saya tidak di perdulikan sama sekali.

Pertama tama sudah sering kali tagihan print telepon yang saya bayarkan setiap bulannya, tidak datang ke rumah tepat waktu. Tetapi apabila tidak di bayarkan langsung diputus. Hal yang sama terjadi dengan adik saya. Padahal kami sekeluarga sudah menjadi pelanggan Telkomsel lebih dari 10 tahun. Yang kedua, terjadi di bulan Juni kemarin, tagihan saya membengkak sampai Rp 10 juta rupiah.

Lalu saya ke Grapari melakukan pelapora. Ternyata memang ada kesalahan dari pihak Telkomsel untuk secara sistem peng aktifan blackberry roaming ke account saya. Dengan kelebihan tagiahn lebih dari Rp 3.7 juta. Dengan itikad baik, saya bayarkan dulu Rp 6 juta lebih itu, supaya tidak terblok oleh system dengan dijanjikan di Grapari Gatot Subroto, bahwa akan ada pending blokir.

Tidak mencapai 24 jam, jaringan telepon saya diblok kembali. Sedangkan saya hanya menggunakan 1 line telepon untuk kerja. Dan di saat yang sama, saya menemukan, paket Blackberry yang saya aktifkan ternyata telah turun harga dari Rp 150 ribu per bulan menjadi Rp 90 ribu perbulan semenjak akhir tahun lalu. Tapi lucunya tidak pernah diberitahukan kepada saya.

Berarti selama dari akhir tahun lalu, sampai perbulan juni kemarin saya di charge lebih Rp 60 ribu perbulan nya. Lalu tagihan di bulan Juli pun keluar. Sebesar 1.3 juta rupiah. Plus dengan Rp 3,7 juta rupiah yang saya di potong ( kasus tidak ada follow up sama sekali dari pihak Telkomsel)

Karena saya harus berangkat tugas, maka saya dengan itikad baik kembali. Saya menelepon pihak Telkomsel embali menanyakan mengapa ini tagihan Rp 3,7 tidak ada follow up dan di-charge kembali kepada saya. Setelah saya memeriksa, bahkan tagihan di bulan Juli kemarin ada yang di tagihakan ulang oleh pihak Telkomsel

Lalu operator dari Telkomsel menyatakan kepada saya, bahwa apabila membayarkan melalui ATM, hanya yang tertagih bulan ini saja. Karena saya sama sekali tidak sempat, saya meminta tolong ibu saya untuk membayarkan. Ternyata yang di tagihakan sebesar Rp 5 juta lebih. Saya pun menelepon kembali ke Telkomsel sepulang saya dinas. Sampai per hari ini, saya tidak mendapatkan telepon ataupun konfirmasi apa pun dari pihak Telkomsel.

Saya jujur sudah bingung sekali, kalau pihak telkomsel mengecek ulang, banyak sekali saya lapor ke 111, costumer service dari telkomsel. Saya bisa buktikan dengan semua billing yang ada, berapa kali dalam sebulan saya menelefon ke 111. Dan lucu nya lagi, di websitenya pun tidak ternyata tidak ada untuk laporan berupa email atau apapun.

Saya punya bukti bukti kuat yang bisa di lihat. Sampai sekarang uang saya tidak kembali, dan sama sekali tidak ada pihak konfirmasi atau itikad baik dari manajer atau supervisor paling tidak untuk membantu. Mohon bantuan nya apabila bisa di bantu, untuk menyampaikan surat ini kepada pembaca dan juga Telkomsel.

Faye Louise
Jl. Jelambar Utama Sakti V no.3
jakarta