IM2 Kian Konyol dan Menjengkelkan

Saya pemakai layanan modem IM2 (no. 081410611***) dengan perangkat modem ZTE sejak saya tinggal di Kelapa Gading, lalu pindah ke Kampung Ambon, dan sekarang di Rusun Tanah Abang. Sebelum ini, walaupun koneksi internet sangat sering mendadak terputus, saya masih mencoba sabar dengan layanan IM2. Namun, sejak 20 Juli, saya betul-betul jengkel dengan IM2 karena saya tidak pernah berhasil melakukan koneksi internet saat modem memberi sinyal UMTS.

Koneksi internet hanya berhasil pada sinyal HSDPA yang hanya muncul beberapa detik pertama saat saya mengaktifkan modem. Tanggal 20 Juli sekitar pukul 21.00 saya menghubungi customer service (CS) IM2 dan diterima Sdr.Pulung, tetapi ternyata pengaduan saya tidak dicatat (ini saya ketahui keesokan harinya). Tanggal 21 Juli sekitar pukul 12.00 saya kembali menghubungi CS IM2 dan diterima Sdri.Ayu, dan diberikan nomor tiket laporan 2710630.

Saudari Ayu menjanjikan dalam waktu 24 jam laporan saya akan ditindaklanjuti. Sekitar dua jam kemudian Saudara Reza, teknisi IM2, memang menghubungi saya, tetapi hanya untuk menanyakan persoalan saya dan saya harus menceritakan ulang semuanya dengan panjang lebar. Sampai 21 Juli siang, saya masih tidak bisa melakukan koneksi internet saat modem memperoleh sinyal UMTS, dan hanya bisa terkoneksi dengan sinyal HSDPA yang amat sangat jarang muncul (dan kalaupun muncul hanya beberapa detik). Saya hubungi lagi CS IM2, diterima oleh Sdri.Ratih, yang mengaku tidak bisa menjanjikan kapan saya bisa mendapatkan layanan yang normal dan profesional dari IM2.

Sdri.Ratih beralasan, persoalan yang saya hadapi dikarenakan masalah traffic. Sebagai pelanggan yang menggunakan jasa IM2 tidak dengan gratis, saya tidak mau dan tidak perlu tahu masalah traffic pengguna IM2. Hal tersebut merupakan tanggung jawab IM2. Setiap kali saya menelepon CS IM2, pulsa handphone belasan ribu rupiah terbuang begitu saja. Di samping itu, setiap bulan sebelum tanggal 5 saya harus mengisi pulsa IM2 senilai Rp. 100 ribu. IM2 bukanlah fasilitas gratisan, tetapi layanan yang diberikan kepada pelanggannya sangat buruk. Inilah cara sebagian besar perusahaan di Indonesia mengeruk keuntungan.

Ferry Irwanto
Rusun Tanah Abang Blok 2, Lantai 2, No. 2
DKI Jakarta