Permasalahan Nokia Lumia 920 yang tidak Kunjung Selesai

Saya mempunyai Nokia Lumia 920 yang telah saya beli melalui proses pre-order tanggal 22 Desember 2012 di Nokia Mall Summarecon Serpong. Terdapat beberapa masalah yang cukup mengganggu yang menyebabkan fitur seperti yang telah digembar-gemborkan di media masa tidak berjalan semestinya. Permasalahan yang terbesar adalah fitur GPS yang tidak berjalan semestinya dimana fitur ini sangat penting bagi saya.

Sebagai gambaran umum ponsel Nokia Lumia 920 menggunakan 2 cara agar mendapatkan data koordinat posisi yaitu melalui A-GPS dan berasal dari satellite. Data yang berasal dari satellite memiliki tingkat akurasi jauh lebih tinggi dibandingkan A-GPS. Permasalahan pada ponsel saya yaitu sulit mendapatkan data yang berasal dari satellite walaupun cuaca sedang cerah.

Saya kemudian ke Nokia Care Centre (NCC) Lippo Karawaci untuk mendapatkan solusi. Pihak NCC kemudian mencoba melakukan proses upgrade software kurang lebih selama 2-3 jam dan ponsel saya bawa pulang kembali. Dalam waktu 1 minggu saya coba untuk memakai fitur GPS namun hasilnya tetap nihil.

Saya kembali ke NCC Lippo Karawaci pada tanggal 31 Januari 2013 dan diputuskan bahwa ponsel tersebut harus diperbaiki di Nokia pusat (No. Perbaikan: MLP0002154). Tanggal 12 Februari 2013 perbaikan selesai dan saya uji coba kembali fitur GPS, tingkat keberhasilan mendapatkan sinyal GPS naik dari 0% menjadi +/- 40%, namun saya tetap tidak puas karena fitur GPS tidak berjalan optimal. Pada tanggal 24 Februari 2013 unit Lumia 920 masuk kembali ke NCC Lippo Karawaci dengan keluhan dan penanganan yang sama seperti sebelumnya (No. Perbaikan: MLP0002786).

Tanggal 7 Maret 2013 perbaikan selesai dan saya uji coba kembali, tingkat keberhasilan naik dari 40% menjadi +/- 70%, namun saya tetap tidak puas dan unit Lumia 920 saya bawa kembali ke NCC Lippo Karawaci. Unit kemudian di swap engine (No. Perbaikan: MLP0003102) dan memakan waktu 1 bulan.

Tanggal 7 April 2013 unit saya ambil dari NCC dan hasil yang didapat adalah kerusakan yang bertambah parah yaitu ponsel restart terus menerus tanpa bisa masuk ke menu utama sampai baterai habis, menu camera tidak bisa diakses baik dari tombol fisik maupun nonfisik, layar tidak menyala ketika proses unlock sampai sensor accelerometer tidak berjalan.

Sebagai informasi tambahan, saya tidak pernah diberi tahu kerusakan apa yang terjadi pada unit Lumia 920 saya pada laporan perbaikan, lalu apa gunanya kolom ‘Informasi layanan perbaikan’? Dari awal hingga proses “bolak-balik” ke NCC, saya dan pihak NCC sudah melakukan serangkaian uji coba serta mencari informasi penyebab GPS tidak berfungsi optimal namun sayangnya prosedur perbaikan Nokia menurunkan tingkat kepuasan saya sebagai pelanggan.

Jika dihitung dari tanggal pembelian sampai sekarang, saya menggunakan ponsel tersebut belum genap 1 bulan (waktu 1-2 bulan hanya untuk melakukan test GPS seusai perbaikan), ditambah dengan kondisi fisik unit setelah perbaikan tidak sesuai dengan pada saat masuk tempat perbaikan (muncul baret yang cukup dalam), kerugian waktu serta biaya lain yang dikeluarkan.

Dari awal pula saya ke NCC, saya meminta untuk di tukar dengan unit baru namun berdasarkan informasi dari Nokia setempat, penggantian unit baru hanya bisa diberikan oleh agen nokia tempat membeli dan harus dilakukan dalam waktu 1x24 jam. NCC pun hanya bisa memberikan rekomendasi swap engine jika beberapa prosedur dipenuhi dan itupun belum tentu disetujui oleh Nokia pusat.

Menurut saya kebijakan Nokia Indonesia yang hanya menerima penggantian unit baru dalam waktu 1x24 jam sangatlah tidak masuk akal terutama untuk ponsel pintar jaman sekarang ditambah dengan sistem operasi yang tertanam didalamnya serta semakin kompleks setiap tahunnya.

Sebagai informasi Nokia Lumia 920 menggunakan sistem operasi Windows Phone 8 dimana sistem operasi ini baru saja diluncurkan dan diperkenalkan melalui ponsel Nokia (Lumia 920 dan Lumia 820) di Indonesia. Butuh waktu lebih untuk mempelajari ponsel baru beserta sistem operasi yang baru pula, akibatnya butuh waktu lebih untuk seseorang menyadari bahwa pada ponselnya ditemukan masalah bawaan pabrik.

Tidak seperti di negara-negara barat dimana konsumen diberikan tenggat waktu lebih dari 1x24 jam untuk menukar ponselnya jika terdapat masalah. Memang cacat produk dalam proses manufaktur tidak dapat dihilangkan begitu saja namun alangkah baiknya jika keluhan pelanggan ditanggapi dengan penanganan yang cepat, serius, dan jelas. Ini sudah yang kedua kalinya saya mendapatkan pengalaman yang mengecewakan dari Nokia. Bagaimana Nokia Indonesia?

Stephano Putra S.
Jl. Pulau Pelangi 2 no 9
Jakarta