Home > Perdagangan > Dealer & showroom > Garansi dan 'Virus Super Canggih' di Service Centre Nokia

Garansi dan 'Virus Super Canggih' di Service Centre Nokia


611 dilihat

Jakarta - Dua hari yang lalu saya datang ke Service Centre Nokia (Trikomsel) di Taman Anggrek. Untuk meng-upgrade handset E71 dan me-reset ulang phone lock yang pada saat itu lupa nomornya. Ternyata untuk me-reset ulang phone lock tersebut garansi tidak berlaku dan harus membayar Rp 100,000 karena dianggap miss use.

Saya mengatakan, "ya, sudah kalau gitu". Saya minta di-upgrade saja. Ternyata itu pun juga tidak boleh dan tetap harus membayar Rp 100,000. Kok, aneh ya.

Saya tidak tahu ini permainan oknum atau memang Nokia Indonesia sengaja membuat peraturan ini untuk mencari pendapatan lain. Sengaja menghindari atau demi keamanan karena maraknya pencurian handphone (HP) yang kalau pun handset hilang Nokia tidak akan membantu mencari bukan.

Sebagai Customer Nokia saya merasa 'sangat dikecewakan' atas peraturan tersebut. Padahal upgrade software bisa dilakukan dari website nokia 'tanpa dipungut biaya'. Ditambah lagi perlakuan Customer Service?yang menertawakan saya, "masa baru tahu?"

Ternyata Nokia benar-benar suka mencari keuntungan dengan mencari-cari kesalahan pengguna agar dapat menghindari 'kewajibannya' selama satu tahun. Selain itu, sebelumnya saya juga pernah mengalami masalah pada handset N81. Music Player N81 saya tidak dapat mencari lagu yang baru dimasukkan melalui PC Suite Nokia.

Pada saat itu handset saya dianggap terkena virus yang 'super canggih' oleh Customer Service tersebut. Dia menjelaskan virus bisa masuk dari mana saja. Bla, bla, dan bla. Pada saat saya bertanya, "coba buktikan kalau HP saya kena Virus?" Lagi-lagi dia menjelaskan 'virus super canggih'.

Padahal Nokia N81 ini sudah dilengkapi dengan software untuk memproteksi HP tersebut agar tidak dapat menginstall software atau pun virus yang dikirim melalui BT. Untuk dapat menginstall software ke dalam handset tersebut diperlukan beberapa cara agar dapat membuka security tersebut.

Jadi kemungkinan virus untuk dapat terinstal ke handset sangatlah kecil. Karena virus itu sebenarnya hanyalah sebuah coding yang menyimpang dari fungsi aslinya. Dan, seharusnya dapat dideteksi baik menggunakan software anti virus atau meng-uninstall atau men-delete file menyimpang tersebut. Virus juga tidak akan berfungsi apabila berbeda operating system. Dan, ini bisa dihapus hanya dengan memformat software atau upgrade.

Untungnya pada saat itu peraturan Rp 100,000 itu belum ada. Jadi bagi pengguna Nokia apabila terkena virus coba saja dulu dengan menekan *#7370# daripada datang ke Nokia dan Nokia minta biaya yang tidak masuk akal. Atau upgrade saja handset-nya dari situs Nokia. Karena kemarin di sebelah saya juga ada pengguna yang kena kasus seperti saya di atas dan dijawab dengan jurus 'virus super canggih' tersebut.

Nokia benar-benar sudah kehabisan akal untuk mencari pendapatan lain selain menjual handset. Profesionalisme harus dapat ditunjukkan dengan bukti yang 'jelas' dan dapat dipertanggungjawabkan.

Effendy
Jelambar Baru 4 No 52 Jakarta Barat
*****@****.***
08568887882


(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial