Home > Pemerintah > Sistem > Voucher Wisata Executive Ternyata Bermasalah

Voucher Wisata Executive Ternyata Bermasalah


3650 dilihat

Jakarta - Saya pemegang kartu kredit dari salah satu bank internasional dengan nomor kartu 4541 7800 1564 XXXX. Beberapa waktu yang lalu saya dihubungi oleh Wisata Executive Club (WEC) untuk bergabung menjadi salah satu anggotanya.

Pada saat pembicaraan itu saya sedang ada sesuatu yang harus saya selesaikan sehingga saya tidak terlalu berpikir panjang lagi untuk mencari tahu kebonafiditasan WEC dan saya juga kurang fokus untuk mendengarkan hak dan kewajiban sebagai anggota dan juga supaya percakapan itu cepat selesai.

Saya pun memutuskan untuk ikut bergabung ditambah dengan kecanggihan pihak WEC didalam 'merayu' saya. Akhirnya saya bergabung pada salah satu programnya. Saya mendapatkan dua voucher akomodasi dan satu voucher pesawat terbang. Cara pembayarannya langsung didebet dari kartu kredit saya. Total biaya yang terdebet adalah sekitar dua juta rupiah.

Pada salah satu kesempatan saya ingin menggunakan hak saya sebagai anggota. Saya konfirmasikan sekali lagi pada pihak WEC bahwa saya berhak atas satu voucher pesawat terbang dan dua voucher akomodasi.

Ternyata secara sepihak dikatakan oleh Sdr Mitha bahwa saya hanya berhak atas dua voucher akomodasi. Voucher pesawat terbang secara sepihak dibatalkan oleh Sdr Mitha. Sementara semua voucher sudah di tangan saya dan pembayaran sudah mulai terdebit dari kartu kredit saya.

Melihat dari daftar hotelnya terus terang saya sangat keberatan karena sangat tidak sesuai dengan jumlah yang saya bayarkan untuk hotel sekelas bintang tiga ke bawah. Untuk menginap dua malam di hotel sekelas bintang lima saya rasa saya cukup mengeluarkan kurang dari Rp 2,000,000. Apalagi jika saya membeli voucher hotel di travel agent yang besar. Menurut saya ini kasus penipuan yang pertama.

Ketika saya hendak booking kamar untuk akomodasi di hotel 'M' Bandung (yang tertera dalam daftar hotel untuk anggota). Saya sangat menyadari bahwa 'voucher gratisan' (walaupun pada kenyataannya saya sudah bayar) seperti ini pasti akan menimbulkan masalah. oleh sebab itu saya booking jauh hari (kira-kira satu bulan sebelumnya) untuk mendapatkan kamar di hotel 'M' Bandung.

Beberapa kali saya menghubungi pihak WEC untuk menanyakan status booking-an saya. Selalu dijawab masih belum ada kabar dari pihak hotel. Dikarenakan kesibukan saya tidak mungkin untuk memonitor status booking-an tersebut setiap hari.

Setelah kira-kira satu minggu menjelang hari H-nya saya mendapatkan kabar dari pihak WEC (itu pun setelah berkali-kali saya yang menghubungi WEC, bukan pihak WEC yang menghubungi saya) bahwa 'allotment' di hotel tersebut untuk WEC sudah habis. Kekhawatiran dan kecurigaan saya ternyata terbukti.

Jawaban yang saya dapatkan dari Sdr Mitha sangatlah tidak profesional dan Sdr Mitha betul-betul tidak menempatkan dirinya sebagai seorang penjual jasa yang sedang menghadapi konsumennya. Ketika saya complaint masalah ini Sdr Mitha malah menantang saya dengan gaya arogannya yang sangat menyebalkan.

Kekhawatiran saya ini memang telah benar-benar terjadi bahwa 'voucher gratisan' seperti ini ternyata bermasalah. Voucher saya memang sama sekali tidak bisa digunakan pada tanggal pemesanan saya dengan alasan hotel sudah penuh.

Padahal saya sudah langsung menelepon Bapak "C" General Manager dari hotel 'M' yang mana Bapak "C" langsung mendelegasikan pada staff reservasinya. Setelah saya check pada staf reservasi hotel tersebut ternyata tidak pernah ada reservasi dari pihak WEC atas nama saya. Ini kasus penipuan kedua karena setiap saya menanyakan status booking-an saya jawaban yang saya terima selalu 'belum ada jawaban dari pihak hotel'. Ternyata memang reservasi tersebut tidak pernah ada.

Kemudian ditambahkan oleh Sdr Ibnu, yang walaupun cara penyampaiannya jauh lebih profesional ketimbang Sdr Mitha namun tetap saja saya tidak bisa menggunakan voucher tersebut karena memang WEC tidak pernah melakukan reservasi ke hotel 'M' di Bandung.

Saya mohon perhatian dari pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk masalah ini sehingga pihak konsumen tidak selalu berada pada posisi yang lemah dan supaya konsumen bisa mengunakan haknya.

Untuk itu saya mengimbau kepada para pemegang kartu kredit untuk berhati-hati dalam menerima tawaran seperti ini. Khususnya dari Wisata Executive Club.

Reza Setya Adji
Jl Pratama 22 XX
Tanjung Benoa Nusa Dua Denpasar Bali
*****@****.***
08123851305

(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial