Kumon Gatsu Timur Denpasar
Home > Pemerintah > Informasi > Pelecehan oleh Kumon Gatsu Timur Denpasar

Pelecehan oleh Kumon Gatsu Timur Denpasar


2841 dilihat

Pada hari Jumat 10 Januari 2014 seperti biasa istri saya mengantar anak kami ke Kumon Gatsu Timur untuk les Matematika. Setelah les berakhir tidak seperti biasanya, anak kami terlihat murung dan sedih. Setelah ditanya ternyata dia tidak diberi PR oleh guru pembimbing dengan alasan karena belum membayar uang les untuk bulan Januari 2014.

Setelah menerima pengaduan si kecil tentu saja istri saya langsung menanyakan ke Ibu yg di depan/bagian administrasi karena untuk bulan Januari 2014 kami sudah bayar yaitu per tanggal 27 Desember 2014 dengan no kwitansi 183 /P3/1/70 tetapi pada hari itu memang istri saya tidak membawa kuitansinya.

Sayangnya pihak Kumon tetap ngotot dan bilang kami belum bayar dan tidak ada dalam catatan resmi Kumon. Melihat anak kami yg down, maka kamipun mengalah dan membayar lagi pada hari itu (nomor 168/P3/1/277) agar bisa diberi PR.

Setelah pulang ke rumah istri saya mengecek dan menemukan kuitansi per tanggal 27 Desember 2013 no 183 /P3/1/70 untuk pembayaran Januari 2014. Sampai saat saya kirim SP ini saya belum sempat membawa kuitansi itu ke Kumon karena kendala waktu, Kami sebagai orang tua merasa dilecehkan oleh pihak Kumon Denpasar Timur karena:

1. Mengapa kami yang menjadi korban atas sistem administrasi yang tidak beres di Kumon? Mengapa kami sudah bayar tetapi tidak tercatat dalam sistem di Kumon?

2. Mengapa Kumon membicarakan masalah pembayaran kepada si anak langsung? Mengapa malah nyuruh anak untuk bilangin ke orang tua untuk membayar? Mengapa tidak langsung konfirmasi ke orang tua dulu? Apakah layak anak kelas 3 SD diajak bicara masalah pembayaran?

3. Mengapa Kumon langsung main cut dan dengan kejam langsung tidak memberi PR kepada si anak? Apakah Kumon tidak memikirkan kerusakan psikologis yang ditimbulkan dengan tindakan seperti itu?

Saya sebagai orang tua merasa dilecehkan, kerusakan psikologis yang ditimbulkan Kumon terhadap kejadian tersebut sangat besar terhadap anak saya. Alasan terbesar si anak semangat ke Kumon adalah karena PR itu yang membentuk disiplin belajar.

Saya menuntut permintaan maaf dari Kumon dan ganti rugi inmaterial yang disebabkan oleh tindakan sepihak Kumon. Saya ingin Kumon/Guru Pembimbing mengembalikan psikologi anak saya yg setelah kejadian itu ingin berhenti les dan bilang saya sebagai ortu membuatnya malu karena tidak membayar.




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial