Jakarta - Pada tanggal 18 Maret 2009 orang tua saya (H Yaya S Somawinata), pelanggan PDAM yang beralamat di Jl Sipatahunan No 39 Komplek Wartawan Galih Pawarti Bale Endah Kabupaten Bandung,
membuat surat permohonan keberatan atas tagihan dan menanyakan apakah stan meter air yang dipasang dirumah kami, sudah diuji tera/ kalibrasi. Mengingat tagihan Maret 2009 tiba-tiba mencapai Rp 478,700.
Tapi, surat tersebut tidak ditanggapi Bagian Pelayanan Pelanggan unit Bale Endah Bojongsoang. Akhirnya pada awal Mei 2009 saya melaporkan kejadian tersebut kepada Balai Metrologi bahwa ada kemungkinan stan meter air milik PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung yang dipasang di rumah kami, tidak diuji tera/ kalibarasi. Akibatnya tagihan pemakaian air PDAM tersebut menjadi tidak rasional.
Laporan ini ditindaklanjuti dengan cepat oleh petugas dari Balai Metrologi dan membenarkan atas laporan saya. Pada tanggal 15 Mei 2009 lalu pukul 10:00 WIB terjadi penyitaan stan meter air di rumah orang tua saya oleh Penyidik Balai Metrologi dan PPNS Polda Jawa Barat yang disaksikan beberapa pajabat struktural di lingkungan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung. Selanjutnya stan meteran yang tidak sah disita oleh petugas Metrologi sebagai barang bukti dan diganti dengan stan meter air yang sudah ditera.
Sebelum pergantian stan meter air tersebut, tagihan kami cukup besar dan tidak
menentu kisarannya mulai dari Rp 88,400 hingga Rp 478,700 pada setiap bulannya. Sedangkan rumah tersebut yang hanya dihuni oleh dua orang. Kini tagihan pemakaian air pada Juni 2009 cukup rasional yaitu Rp 43,500 meskipun dalam bulan tersebut penggunaan air mungkin lebih dari biasanya, sehubungan ada selamatan di rumah.
Demikian agar Suara Pembaca ini menjadi perhatian masyarakat serta catatan bagi PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung dan Dinas Peridustrian dan Perdagangan Jawa Barat cq kantor Mertrologi di Jl Cinunuk Bandung. Terima kasih.
Ari Wibiksana, SE
Komplek Wartawan Galih Pawarti
Bale Endah Kab. Bandung
(msh/msh)