Samsat Jakarta Selatan Tidak Ada Internal Mau Cepat Urus Sendiri

Jakarta - Tanggal 21 Juli 2010 saya mencoba mengurus STNK saya yang Pajak motornya sudah 2 tahun telat. Ternyata masih banyak calo yang keliaran menawarkan jasanya walau sudah banyak himbauan dipasang untuk menghindari calo. Oleh karena itu saya tetap mengurusnya sendiri tanpa menghiraukan tawaran para calo.

Di lantai 3 saya melunasi pajak tahun sebelumnya beserta denda yang menjadi tanggung jawab saya. Setelah urusan di lantai 3 dengan semua berkas yang sudah lengkap menurut pegawai di lantai 3 saya dipersilahkan ke lantai 4 untuk membayar pajak tahun ini.

Saya pun antri di loket penyerahan berkasnya. Tak lama giliran saya dipanggil terjadilah percakapan seperti di bawah ini:

Pegawai berpakaian Sipil: "Pak, ke lantai 3 lagi, (berkas/data) bapak belum naik."?
Saya: "Data apa yang belum naik? Berkas atau data inputan tunggakan pajak yang sudah saya bayar tadi belum bisa dibuka di sistem lantai 4."
Pegawai berpakaian Sipil: "Bilang aja pak sama orang di lantai 3 (sambil menyerahkan berkas yang tadi saya berikan) belum naik."

Kali ini saya mengalah. Saya pikir mungkin ada berkas yang belum terbawa dari lantai 3. Saat di kasir lantai 3 saya dibilang bahwa berkas sudah oke dan saya disuruh ke tempat Jasa Raharja di lantai 3 juga yang katanya datanya belum dibuka sehingga tidak bisa dibuka di sistem lantai 4, saat menghadap bagian Jasa Raharja katanya sudah oke.

Lalu saya disuruh ke lantai 4 dan memasukan berkas di sana. Lagi-lagi dipanggil. Kali ini si penerima berkas yang berpakaian polisi yang berbicara dengan saya.

Polisi: "Pak, belum naik nih."
Saya: "Apa lagi Pak yang belum naik. Tadi saya sudah balik ke lantai 3, kata mereka di sana sudah oke."
Polisi: "Belum naik Pak, ke lantai 3 lagi Pak, bilang belum naik Pak."
Saya (tidak mau ngalah): "Apa dulu Pak, yang belum naik? biar saya jelaskan lebih rinci yang bapak maksud kepada pegawai yang di lantai 3."

Saya dalam hati mulai jengkel (ini Kantor Samsat tidak punya telepon internal apa? Masa pembayar pajak motor disuruh bolak-balik menyampaikan pesan ke lantai 3, tinggal telepon saja meminta buka akses data saya, toh itukan SOP mereka mengapa pakai saya sebagai pegawai diperbantukan penyambung lidah?).

Polisi (mulai bosan): "(Sambil mau menyerahkan berkas yang tadi saya berikan) Bapak ke lantai 3 lagi bilang belum naik!"
Saya : "Iya Pak, apa yang belum naik."
Polisi: "Ya udah deh berkasnya sini, biarlah kalau lama nunggunya!"
Saya: "Ya udah pak, saya tunggu saja."

Lima Menit kemudian saya tanya kembali ke polisi yang lain, dan dengan ramahnya dia menawarkan bantuan untuk mengecek berkas saya, dan bilang iya pak sudah lengkap silahkan tunggu. Akhirnya beres juga sampai pada saat bayar di kasir IIB si kasir bertanya:

Kasir berpakaian sipil: "Pak, mau sekalian ambil STNK-nya di sini tidak?"
Saya: "Memang apa bedanya kalau saya ambil di loket yang sebelah itu Pak?"
Kasir: "Di sana ambilnya lama."
Saya: "(wow, roman-romannya minta 'fee') Tidak Pak, terima kasih di sana saja deh."

Walau harus menunggu 20 menit untuk mengambil STNK kepuasaan tersendiri untuk memberikan pelajaran pada pegawai yang selalu pikirannya tanpa malu-malu memberikan 'jasa' kemudahan. Semoga aparat Samsat Jakarta Selatan lebih menghargai masyarakat. Terima kasih.

Yana
Kayumanis Jakarta Timur
*****@****.***
08568023345


(msh/msh)