PLN Ranting Prabumulih
Home > Pemerintah > Informasi > PLN Ranting Prabumulih – Sumatra Selatan Mengalami Krisis KWH

PLN Ranting Prabumulih – Sumatra Selatan Mengalami Krisis KWH


2524 dilihat

Tidak sedikit masyarakat yang menunggu dan bermasalah dalam hal penyambungan listrik baru baik untuk perumahan, ruko, usaha atau bisnis di daerah kota dan dusun prabumulih – Sumatra Selatan . Diantaranya saya sebagai masyarakat Prabumulih yang mmepunyai usaha penginapan berlokasi di jalan Jendral Sudirman yang satu-satunya jalan protokol di kota Prabumulih. Penginapan saya ini membutuhkan daya sebesar kurang lebih 30 Kva yang menurut daftar yang saya lihat di website pln.co.id masih tergolong penginapan yang tergolong skala kecil.

Saya sudah mengajukan surat permohonan penyambungan aliran listrik baru dengan nomor surat 001/2009 , pada tanggal 6 maret 2009. Saya mendapatkan surat balasan dari pihak PLN pada tanggal 10 Maret 2009 yang isinya menyatakan pihak PLN belum dapat memenuhi kebutuhan listrik yang saya ajukan dengan alasan trafo atau transformer yang ada di lokasi penginapan saya sudah overload atau kelebihan beban. Bahkan, meskipun saya menurunkan permintaan daya listrik menjadi 2200 watts, itupun tidak dapat dipenuhi dengan alasan yang sama.

Meninjau surat balasan PLN seperti yang saya sebutkan diatas , pihak PLN menyarankan saya untuk menyediakan barang-barang sebagai berikut :

1. Trafo 50 KVA B2 / 3pasa

2. JTR 3X35 ditambah 25mm2

3. Tiang besi 9 meter padahal menurut situs PLN penyambungan dibawah 197 Kva adalah kewajiban PLN menyediakan trafo dan tiang listrik untuk calon pelanggan, dan jika memerlukan perluasan jaringan tegangang rendah atau ganti trafo di gardu maximum 30 hari kerja. Jika membangun gardu baru maximum 100 hari kerja. Dari hasil pengumpulan data-data dan keterangan di daerah Prabumulih , memang ada beberapa tempat yang menyediakan trafo sendiri seperti bank BNI , rumah sakit Bunda , gedung DPR Prabumulih , gedung pemerintahan kota Prabumulih yang semuanya memakai daya lebih dari 50 Kva.

Apakah saya sebagai pengusaha perorangan yang mempunyai modal terbatas harus mengeluarkan biaya ratusan juta hanya untuk mendapatkan sambungan listrik baru? Informasi biaya yang saya dapatkan dari kantor PLN Prabumulih untuk perhitungan daya sebesar 33 Kva, biaya penyambungan dan uang jaminan langganan sebesar Rp 39.600.000,-. Belum lagi saya dikenakan Multi Guna Daya selama 3 bulan sebesar Rp 49.183.200,- dikarenakan tidak tersedianya meter (kwh) 3 phase di Prabumulih. Perhitungan pemasangan listrik sebesar 33 Kva dengan biaya Rp 88.783.200,- biaya ini belum termasuk biaya yang harus saya keluarkan extra untuk pembelian ketiga jenis barang yang saya sebutkan diatas, yang mana besarnya berkisar Rp 82.000.000,- belum termasuk pajak 10 persen.

Ternyata masalah yang saya alami ini sudah berakar di Prabumulih dan tidak pernah mendapat perhatian ke wilayah yang lebih luas.Masyarakat sudah jenuh dengan permasalahan seperti ini yang tidak terselesaikan dan selalu dihadapkan dengan solusi yang sangat memberatkan calon pelanggan PLN. Yang sangat memprihatinkan, salah satu sekolah di Prabumulih (Palm Kid) yang berdasarkan data dan keterangan dari pihak sekolah , seharusnya gedung yang baru dibangun sudah bisa ditempati mulai 1 April 2009, namun hal ini tidak dapat terrealisaikan dikarenakan kendala pemasangan aliran baru yang memiliki biaya yang tinggi, tidak sesuai dengan budget sekolah.

Sementara pihak yang berwenang seharusnya mendukung program sekolah sebagai bagian dari program pencerdasan bangsa. Berdasarkan data dan keterangan yang lain bahwa di daerah perumnas Prabujaya RW 4/ RT 5 masyarakat sangat dikecewakan dengan pelayanan PLN. Salah satu trafo di daerah mereka tidak berfungsi dengan baik, pernah rusak sebelumnya dan diperbaiki, namun pihak warga mengalami kekecewaan karena voltase yang masuk ke rumah mereka tidak sesuai dari 220 volt yang mana menyebabkan banyak kerusakan peralatan elektronik rumahtangga. Selain itu juga diperkirakan lebih dari 20 rumah yang mengunggu pemasangan listrik baru. Hal seperti ini juga terjadi di dusun Pangkul yang terletak di belakang kantor pemerintahan kota yang baru.

Apakah ini Sumatra Selatan sebagai lumbung energi yang selalu di dengung-dengungkan pemerintah selama ini dengan bangganya? Bagaimana tindakan pihak-pihak terkait untuk mendukung iklim berusaha yang positif seperti pendidikan, pariwisata di kota Prabumulih apabila untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang vital sangatlah sulit. Apakah dewan perwakilan rakyat yang terhormat mengetahui permasalahan ini? Dan sebagai penyambung lidah apakah suara-suara kami didengarkan?.

Ida Bagus Gede Hermawan M
jl.Pegagan no.50
Prabumulih - Sumsel




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial