Byar-Pet PLN Dengarkan!

Hari Sabtu lalu daerah rumah saya kena pemadaman sekitar pukul 12.30 dini hari hingga pukul 5.30. Lalu sekitar pukul 18.15 listrik kembali padam hingga pukul 22.30-an. Minggu aman tapi kemudian tadi pagi (Senin, 9 November) sekitar pukul 6.15, listrik kembali padam.

Sudah bisa dipastikan banyak kegiatan kami yang terganggu, apalagi kebetulan di rumah saya ada balita dan ada manula. Ini namanya bukan giliran pemadaman, yang biasanya kita selalu dapat surat edaran paling tidak satu hari sebelum tanggal pemadaman (itupun sering meleset) sehingga kami masih punya waktu untuk melakukan persiapan seperti menampung air.

Coba bayangkan betapa repotnya kamu ketika listrik mati di pagi hari, justru di saat kami yang harus berangkat pagi ke kantor terpaksa terlambat karena tidak bisa mandi hanya karena lisrik mati! Yang saya tidak habis pikir, dimana etika PLN? Tidak ada pemberitahuan.

Apakah hanya mengandalkan permintaan maaf yang terpasang di media berita online? Itu tidak cukup!! Kami butuh pemberitahuan sehingga kami merasa, sebagai pelanggan, kami ini diperhatikan. Tampaknya pasal 33 ayat 2 dalam UUD 1945 yang berbunyi "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara" sudah mulai harus dipertimbangkan kembali.

Pilihannya hanya dua : perbaiki pelayanan atau ijinkan adanya kompetitor! PLN dengarkan, perhatikan kami.. Kami tidak pakai listrik secara gratisan!

Jolanda Larasati
Bona Indah Garden Blok A2 No. 10, Lebak Bulus
Jakarta Selatan