Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Jakarta - Tanggal 8 November saya membeli tiket Riau Air Lines (RAL) tujuan Batam - Natuna - Batam (transit di Tanjung Pinang). Dengan tanggal keberangkatan Batam - Natuna 12 November 2008 jam 11:00 dan Natuna – Batam 13 November 2008 jam 13:35 (kode Booking 381006).
Di Ranai Natuna, kira-kira saya jam 11-an saya cek di agen RAL Ranai. Status saya "OK", yang berarti tidak ada pembatalan. Pesawat take off kira-kira pukul 14:00 dan tiba di Bandara Kijang – Tanjung Pinang pukul 15:00.
Semua penumpang tujuan Batam diminta turun dan berganti pesawat jenis Foker. Sampai di terminal keberangkatan semua penumpang tujuan Batam diminta melapor ke konter RAL. Semua berjumlah 10 orang, 7 pria, 1 wanita, dan seorang lagi pasien gegar otak rujukan ke Batam (dengan status mobil ambulan sudah stand by di Bandara Batam).
Sampai di konter RAL seorang petugas RAL (belakang, menurut supir taksi namanya Pak Edi, Manager RAL area Tanjung Pinang) meminta maaf kepada kami, bahwa pesawat tujuan ke Batam tidak ada alias di batalkan.
Sungguh aneh. Status penerbangan yang "OK" tidak lebih dari 5 jam tiba-tiba menjadi "cancel". Tentu saja semua penumpang komplain, dan dengan entengnya petugas tersebut mengatakan, kesalahan ada di pihak Agen RAL Ranai, mengapa masih menjual tiket tujuan Batam.
Keanehan kedua muncul, saya langsung mengeluarkan copy tiket saya, dan saya bilang, saya beli tiket PP Batam – Natuna – Batam. Dan status tiket saya "OK". Merasa terpojok, petugas tersebut berdalih, pesawat digunakan untuk mengangkut Jemaah Haji.
Lantas saya kembali bertanya, "apakah mengangkut Jemaah Haji dengan pesawat itu sama dengan naik bus? Bus diberhentikan di tengah jalan, nego harga, cocok lalu berangkat?" Apakah tidak ada schedule?
Karena tidak ada pilihan lain, dan saya harus mengejar pesawat ke Jakarta sore harinya, akhirnya kami semua mengalah, dialihkan dengan kapal laut tujuan Tanjung Pinang – Batam, dengan lama perjalan kira-kira 1 jam.
Sebelum berangkat dengan taksi menuju pelabuhan, saya bersama penumpang lain meminta kompensasi atas ketidaknyamanan tersebut dan meminta ongkos taksi dari pelabuhan menuju bandara.
Lagi-lagi sang petugas menjawab dengan aneh bahwa pengalihan ke jalur laut adalah kebijakan beliau. Jadi beliau tidak dapat menanggung semuanya. Meskipun saya dan beberapa orang penumpang akhirnya diberi ongkos taksi.
Dengan hati kesal, badan letih, saya tempuh juga perjalanan laut. Harusnya 15 menit sudah tiba di Batam, menjadi 2 jam lebih lama. Belum lagi harus buru-buru check in.
Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa status tiket yang "OK" tiba-tiba menjadi "Cancel"? Apakah si "ON LINE" sudah begitu bodohnya? Bagaimana jika si petugas yang bijak tersebut tidak ada? Apakah pihak RAL lepas tangan?
Ternyata pelayanan RAL tidak lebih dari 'bus omprengan'. Berhenti di tengah jalan, turunkan penumpang, lanjutkan dengan angkot.
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.