Diskriminasi dari Mal Pondok Indah

Pada tanggal 20 November 2011 Saya bersama suami dan anak-anak datang ke Mal Pondok Indah 2. Seperti biasa kami sekeluarga setiap Minggu makan dan berbelanja ke mal di Jakarta. Namun pada tanggal tersebut kami sekeluarga mengalami pelayanan yang tidak menyenangkan.

Pada tanggal tersebut, anak kami berumur 10 tahun, membawa waveboard yang terbuat dari karet khusus yang lunak bahannya untuk roda maupun pijakan kakinya sehingga tidak akan menggores benda apa pun. Namun tiba-tiba datang beberapa petugas keamanan dan melarang anak kami bermain waveboard tersebut. Padahal di mal lain anak kami bisa bermain waveboard tersebut dengan ceria dan aman.

Alasan yang disampaikan petugas kepada kami antara lain : timbul kecemburuan sosial atau lantainya takut ada apa-apa, ada peraturan manajemen dsbnya. Yang kami pertanyakan kenapa Mal yang katanya berskala international punya peraturan seperti itu ? Dan takut dengan kecemburuan sosial sehingga ingin mengekang kebebasan ekspresi anak kecil. Dan mungkin manajemen berharap anak-anak kecil yang main ke Mal Pondok Indah harus berperilaku seperti robot sesuai arahan petugas keamanan/manajemennya.

Kalau boleh saya tambahkan satu peraturan lagi untuk diterapkan di Mal Pondok Indah bahwa setiap pengunjung harus melepas alas kaki sepatu/sandal). Baik dari bahan karet maupun kain sebelum memasuki Mal Pondok Indah supaya kebersihan lantai tetap terjaga dan indah selalu.

Atas kejadian tersebut saya pun membatalkan membeli alat musik di salah satu toko musik di mal tersebut dan memilih membeli di tempat lain yang lebih menyenangkan pelayanannya. Terima kasih atas dimuatnya surat ini.

Sari S
Metro Permata 2 C5/31
Tangerang