Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Jakarta - Salam dari Italia. Saya WNI yang bermukim di Italia karena menikah dengan pria Italia. Hari Selasa (25/12/07), sekitar jam 16.00 waktu setempat, kami menyaksikan program dokumenter di stasiun televisi (TV) lokal (RAI3) tentang promosi kebudayaan Malaysia. Yang mengejutkan, semua kebudayaan, pakaian, sampai makanan yang dipromosikan adalah ciri khas kebudayaan, pakaian, dan makanan Indonesia.
Bayangkan saja, masa ada tayangan tentang proses pembuatan batik dengan menggunakan cangklong, lalu ada penari-penari jawa dengan blangkon Jawa, ada wayang kulit dan ada tayangan tentang kue mangkok.
Ini tidak sesuai dengan pernyataan Menbudpar bahwa Malaysia akan menghargai kebudayaan Indonesia dengan mengumumkannya setiap kali mereka 'meminjam' budaya Indonesia. Kenyataannya, dua hari lalu dokumenter tersebut ditayangkan tanpa embel-embel 'meminjam kebudayaan Indonesia'.
Saya juga pernah menegur salah satu pegawai toko cinderamata di Kuala Lumpur International Airport (sekitar setahun lalu sewaktu transit) mengenai topeng Bali yang dijual sebagai cinderamata Malaysia. Saya minta setidaknya untuk memasang label 'topeng Bali'. Tapi pegawai tersebut malah tertawa-tawa dan mengatakan 'sama saja, Malaysia Indonesia tak ada beda'.
Setelah saya mengomel, jawaban yang dia berikan adalah, 'Saya cuma orang suruhan. Tak bisa berbuat apa-apa'. Dan akhirnya karena keterbatasan waktu transit, saya tidak bisa menunggu manajer toko yang sedang tidak berada di situ.
Saya ingin mengimbau kepada Bapak Menbudpar agar mengambil tindakan yang sangat tegas terhadap tindakan Pemerintah Malaysia, dengan mengirimkan surat terbuka melalui media masa lokal dan internasional kepada Pemerintah Malaysia. Agar menghormati kebudayaan Indonesia lalu segera mendaftarkan hak paten untuk kebudayaan-kebudayaan tersebut.
Memang untuk menghadapi permasalahan ini kita tidak perlu emosi. Tapi juga harus tanggap dan bertindak tegas dan cepat. Karena bila kebudayaan kita tidak segera diselamatkan sektor pariwisata kita akan semakin lemah dan pengangguran akan semakin meningkat.
Maju terus Indonesiaku!!! Jauh di mata, namun selalu dekat di hati!!!
Imelda Tenyala Via Sasso del Numero 8? Castelmarte (Como) - Italia *****@****.*** +393351689663 (msh/msh)
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.