Oke Vision di Gresik Sangat Tidak Oke

Jakarta - Saya berlangganan Oke Vision kurang lebih sebulan lalu melalui agen di Gresik. Saat itu saya dijanjikan segera aktif paling lambat besoknya setelah membayar uang pendaftaran. Kalau tidak salah Rp 375 ribu. Tanpa melalui proses survei dan segala macam tetek bengek akhirnya Oke Vision saya sudah bisa dinikmati (salut).

Namun, masalah baru muncul dua minggu kemudian. Ketika saya dihubungi oleh petugas Indovision dengan nomor panggil 021 (Jakarta) dan disampaikan bahwa sebelumnya saya pernah bermasalah dengan Indovision karena berlangganan 8 bulan dan sudah berhenti.

Langsung saja saya jelaskan memang sebelumnya saya pernah berlangganan Indovision beberapa tahun lalu di Kota Pontianak. Namun, saya kecewa karena pada saat akan pindah rumah di kota dan kecamatan yang sama saya dikenai biaya pindah seperti layaknya pemasang baru Rp 250 ribu (padahal sudah berlangganan 8 bulan). Akhirnya saya memutuskan berhenti dan membeli parabola digital.

Singkat cerita saya sampaikan ke petugas Indovision bahwa kalau begitu saya ini seperti tertipu. Karena, sudah pasang Oke Vision dan sudah on air tiba-tiba akan diputus (karena mereka satu group), dan saya harus membayar penalti Indovision Rp 400 ribu. Sempat juga mendapat penurunan menjadi Rp 250 ribu.

Saya katakan kalau memang saya bermasalah seharusnya ada survei dan validasi awal dari Oke Vision untuk memfilter pelanggannya. Namun, kenyataannya saya langsung aktif (tapi kemudian diblokir siarannya). Saya kecewa dan minta diputus saja serta minta dikembalikan uang pendafataran Oke Vision. Disampaikan oleh petugas Indovision tersebut bahwa bisa diurus di tempat saya mendaftar dan uang bisa kembali.

Namun, secara iseng malamnya saya telepon Call Center Oke Vision. Saya sangat kaget ternyata kalau mau berhenti berlangganan saya akan dikenai penalti Rp 400 ribu (suaranya suara perempuan dan agak ketus).

Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke kantor mereka di Surabaya (Indovision dan Oke Vision). Namun, semua yang disampaikan sama persis seperti sebelumnya. Lagi-lagi harus bayar penalti Indovison Rp 250 ribu dan penalti Rp 400 ribu untuk Oke Vision. Sementara saya sudah membayar uang pendaftaran Oke Vision Rp 375 ribu. Sialnya kartu juga belum aktif.?

Sampai akhirnya kartu Oke Vision saya segera diganti karena saya ancam akan mengirim ke surat pembaca dan akhirnya saya mengalah untuk membayar penalti dari Indovision sebesar Rp 250 ribu dan akhirnya menyala lagi Oke Vision.

Masalah terakhir yang saya alami adalah mulai tanggal 21 Mei 2010. Oke Vision saya mulai bermasalah lagi (tidak terotorisasi). Akhirnya saya komplain tanggal 21 siang sekitar jam 13.30 WIB dan disampaikan bahwa kartu akan diaktifkan tanpa diganti serta ditunggu saja sampai 24 jam (petugasnya seingat saya bernama Suzan).

Karena saya sangat update dengan berita dan di lain pihak anak-anak saya membutuhkan hiburan jika di rumah maka malam harinya saya telepon lagi ke Call Center Oke Vision dan diterima dengan suara pria dan disampaikan bahwa sudah diproses dan belum 24 jam. Namun, apa daya. Sampai tanggal 23 Mei 2010 (lebih dari 24 jam) lagi-lagi saya telepon ke Call Center Oke Vision disampaikan bahwa kartu saya masih diproses. Padahal sudah lewat sangat jauh dari 24 jam.

Entah kepada siapa harus mengadu. Apa YLKI atau apa. Saya hanya butuh siarannya saja seperti paket yang saya ambil. Itu saja. Tapi, rasanya terlalu banyak permasalahan hingga saat ini. Apabila tidak ada tanggapan maka saya rasa lebih baik berhenti lagi saja (tapi pasti lagi-lagi akan kena penalti).

Ganti saja antena biasa yang dijual bebas. Murah meriah tanpa penalti tentunya. Oya. Nomor belakang kartu Oke Vision saya adalah : 02 23173172.?
?
Muharlis
*****@****.***?
081257377888
Jl Tanjung Selor No 18 Gresik



(msh/msh)