Peristiwa ini bermula dari Nopember 2011, dimana saya dihubungi oleh bagian pembelian (waktu itu Ibu Susi) dan diketemukan dengan Ms. Adelina selaku user bagian F&B Hotel Crowne Plaza Semarang yang akan Grand Opening di awal tahun 2012. Setelah saya berhasil membuat Master Sample buku Menu, saya diberi order senilai +/- Rp. 32 juta karena Sample saya diterima dan harga yang lebih murah dibanding supplier lain. Lalu sambil menunggu PO dari Pusat Jakarta, saya menginformasikan tentang bahan yang dipakai ternyata dari Stock tinggal 1 Roll dan akan Habis dan tidak ada lagi Jenis Bahan tersebut, maka saya menghubungi Ms. Adelina dan akhirnya diputuskan Tetap ORDER dan tanpa PO tetapi memakai PR (Purchase Requisition) dimana saya sudah mendapat copynya.
Lalu untuk tahap Finalisasi saya disuruh buat Master sampel lagi, dan meski ada kekurangan dalam Finishing Cover, namun saya telah memberitahukan, karena mepetnya waktu yg diberikan, Cover dalam belum sempat saya Laminating dan Ms. Adelina tidak keberatan, karena terus dikejar sama Chefnya. Kemudian saya dapat informasi melalui telepon dari Ms. Adelina (Feb 2012) supaya dapat dikerjakan sesuai sampel dan proof yang pernah saya berikan.
Berbekal design hal isi dari Crowne Plaza dan persetujuan Lisan tersebut, kami kerjakan sesuai instruksi dari Ms. Adelina. Ternyata dengan adanya pergantian Direktur F&B yang baru (Ibu Asih), kami dapat informasi kalau Buku Menu tersebut belum dan tidak disetujui oleh GM. Lalu kami sempat komunikasikan tentang jalan keluar dari masalah ini, hasilnya tetap harus di rubah Total, meski pernah saya utarakan keberatan saya tentang bahan sudah tidak ada lagi dan saya meminta bantuan DP untuk order ini, tetap tidak digubris.
Akhirnya Bu Asih telepon tanggal 13 Juni dan minta saya stop pengerjaan dan dikirimkan semua yang sudah jadi. Karena barang yang sudah jadi saja yang akan dia bayar. Meskipun sudah saya jelaskan, bahwa order buku Menu tersebut sudah tidak saya kerjakan lebih dari 5 minggu, karena menunggu kepastian dan lalu bagaimana yang belum jadi kalau tidak dibayarkan tentu merugikan saya, mengingat bahan-bahan tersbut sudah kita potong dan diberi logo CP sehingga tidak mungkin bisa dibuat untuk order lainnya. Bu Asih tetap menjawab "itu bukan tanggungjawab saya dan kewajiban CP untuk membayar, karena tidak ada acc tertulis".
Akhirnya saya mengalah, pada tanggal 13 Juni saya kirimkan semua yang sudah jadi maupun belum yg belum jadi (foto bukti saya simpan). Sekarang baru saya sadari mengapa pada saat saya kirimkan saya tidak ditemui langsung oleh Ms. Adelina maupun Bu Asih, yaitu supaya saya tidak punya bukti kalau barang itu pernah diserahkan ke mereka. karena sampai Oktober 2012, saya berusaha minta waktu untuk ketemu baik via telepon dan sms berulang kali mereka tidak mau menemui saya lagi.
Kami terpaksa menuliskan keluhan ini, karena kami sebagi orang kecil merasa diperlakukan semena-mena dan sama sekali tidak dihargai. Sampai sekarang tidak dibayar dan dan Barang pesanan yang saya kirimkan juga tidak dikembalikan atau dicarikan jalan keluarnya lagi. Kami mohon Pemilik atau GM Crowne Plaza Semarang mengetahui permasalah ini dan segera mengatasinya. Mana mungkin investor yang ratusan miliar lebih memulai usaha dengan memakan keringat orang kecil dan menindas seperti jaman Penjajahan? Terima kasih atas perhatiannya.
YONGKY WIBOWO
JL. PANGGUNG MAS RAYA B-20
SEMARANG
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial