Kekecewaan Terhadap Pengembang dan Pengelola Apartemen Sentra Timur Residences

Saya, sebagai pemilik satu unit di tower ruby, sangat kecewa dengan pengembang Apartemen Sentra Timur Residence beserta pengelolanya. Pengembang merupakan kerja sama operasi antara PT Bakrie Pangripa Loka dengan Perumnas. Sementara pengelolanya adalah PT Provices Indonesia. Adapun kekecewaan saya antara lain : 1. Mengenai biaya sertifikasi yang sangat mahal dan terasa ada pemaksaan untuk menggunakan satu notaris saja. Seharusnya pengembang menyediakan lebih dari lima notaris sehingga konsumen memiliki pilihan dalam memilih notaris sehingga komponen biaya yang variable bisa berkompetisi dan dinegosiasikan antara pemilik unit dengan notaris yang bersangkutan. Saya sudah tanyakan mengenai komponen biaya variable yang tertera, namun pihak pengembang mengatakan itu sudah ketetapan dari notaris yang jawabannya terkesan seperti berpihak kepada notaris yang hanya satu ditunjuk oleh pengembang. Sementara itu, kalau saya mencari notaris sendiri tentu akan kesulitan karena bukan ditunjuk oleh pihak pengembang. Sampai saat saya menulis surat ini, banyak pemilik yang belum mengurus kepemilikan, kebanyakan karena keberatan dengan biayanya. 2. Pihak pengembang dalam menghitung pajak bumi dan bangunan (PBB) sebelum pecah unit (tahun 2015 ke bawah) adalah salah sehingga membebani pemilik secara berlebihan. Sebagai contoh, PBB tahun 2015 yang saya bayarkan adalah sekitar RP 610000 sementara tahun 2016 dan 2017 setelah dipecah per unit dan besarnya dihitung oleh petugas pajak hanya sekitar Rp 309000,-. Saya menganggap pengembang sewenang-wenang dalam melakukan perhitungan sehingga harus bertanggung Jawab. 3. Fasilitas umum seperti lift sudah sangat tidak layak dan under capacity. Bayangkan 6 tower hanya dilayani oleh 4 lift penumpang dan 2 lift barang yang berada di dua lobby. Lift yang sangat terbatas pun merupakan lift dengan kualitas jelek dan tua sehingga tidak layak pakai. Sehingga tidak heran pada jam pulang kerja atau jam-jam sibuk lainnya, suasana di lift sudah seperti di angkutan umum metromini dan kopaja. Hal ini diperburuk lagi bila ada lift yang tidak beroperasi karena rusak. 4. Mengenai Service charge. Pihak pengelola secara sepihak menaikkan biaya service charge tanpa mendiskusikan dengan paguyuban penghuni secara transparan. 5. Mengenai tempat parkir. Pengembang tidak menyediakan gedung parkir yang layak untuk penghuni sehingga kendaraan penghuni terpapar panas matahari dan hujan sementara management pengembang mendapat tempat parkir yang terlindung dan layak. Lahan parkir yang tersedia juga sangat terbatas, tidak sesuai dengan yang dijanjikan di awal. Biaya parkir untuk tamu juga sangat mahal per jamnya menyamai biaya parkir di mall sehingga penghuni kesulitan karena bila ada tamu harus membayar biaya parkir yang mahal. Kemanan parkir juga sering dikeluhkan karena seringnya kehilangan barang penghuni. 6. Keamanan dan kebersihan lingkungan apartemen juga sangat mengecewakan. Saya sebagai pemilik yang menghuni sendiri apartemen merasa sangat kecewa dengan pelayanan baik pihak pengembang dan pengelola yang terkesan tidak professional dan hanya mengejar target penjualan saja. Oleh karena itu saya menghimbau baik pengembang atau pengelola untuk memperbaiki keadaan sebelum masaalah bertambah runyam. Jakarta Timur, 14 Mei 2018 Ttd Penghuni Tower Ruby Apartemen Sentra Timur. NB : beginilah keadaan menunggu lift setiap hari terutama di siang dan sore hari. Menunggu sampai 10 menit sudah menjadi menu sehari-hari. Ini belum termasuk kejadian lift mati tiba -tiba sementara masih ada orang di dalam. Lift yang tidak beroperasi saat jam penghuni pulang jumat :