Kecewa dengan Korean Mart Bandung

Sabtu 27 Agustus 2010, saya dan rekan mengunjungi Korean Mart di Jl. Sukajadi Bandung karena sangat ingin mecoba tok poki dan es krim disana. Selesai menikmati topoki dan es krim saya ingin mencoba Shin Ramen dan saya memesannya. Saat hidangan sampai, saya dan rekan menikmatinya namun di tengah-tengah kami menikmati ramen salah satu pelayan (Pelayan A) datang dan mengatakan : "Ati-ati ya mba makannya, takut ada pecahan tutup panci karena tadi tutup pancinya ada yang pecah." Nafsu makan saya langsung hilang dan kami langsung membayar. Saya berusaha untuk menemui pemilik atau siapapun yang bertanggung jawab atas toko dan tempat makan tersebut tapi sayang sekali mereka tidak ada dan saya sampaikan keluhan saya pada pelayan bersangkutan dan seorang kasir. Saya sampaikan kalau hal itu berbahaya dan kalau saya jadi mereka saya akan buat baru saja, mereka hanya meminta maaf dan pelayan tersebut berkata itu karena ia gugup dan takut saya menunggu lama jadi hidangan itu tetap disajikan, betapa cerobohnya? Saya tidak tau jenis tutup pancinya seperti apa tapi menurut saya hal tersebut tetap beresiko, kalau Anda tidak yakin kenapa ambil resiko yang mungkin bisa mengorbankan orang lain? Sepanjang jalan saya was-was dan kesal saya sudah memakan ramen tersebut dan saya tidak tahu apakah itu berbahaya untuk saya dan rekan saya. Sesampainya di rumah saya menelpon Korean Mart untuk meminta nomor telepon atau email pemilik atau siapa pun yang bertanggung jawab disana namun yang mengangkat telpon saya (bagian kasir) mengatakan "Aduh mba pemiliknya jarang datang dan tidak fasih bahasa Indonesia, ada sih penanggung jawabnya Pak Wahyu yang datang hari Kamis." Saya minta nomor Pak Wahyu tersebut dan di saat saya menunggu karena si kasir bilang harus dicari dulu tiba-tiba seorang pelayan (pelayan B) yang mengaku bekerja di tempat makan tersebut berbicara dengan saya dan mengatakan mau saya apa. Dari awal sudah saya jelaskan saya mau berbicara dengan pemilik/penanggung jawab tempat tersebut dan saya sedang menunggu nomornya saya mau berbicara sekarang dengan mereka namun para pelayan ini seperti mempersulit saya untuk berbicara dengan pemilik/penanggung jawabnya. Yang saya sesalkan pelayan yang berbicara dengan saya di telepon ini betul-betul menganggap enteng masalah ini. Saya sampaikan disini untuk pihak KOREAN MART : 1. Pelayan A yang menyajikan dan memasak ramen betul-betul ceroboh dan tidak memperhatikan keselamatan pengunjung, sebagai pengunjung saya mau makanan yang tidak berbahaya tentunya. 2. Kasir Anda sulit sekali dimintai kontak pemilik/penanggung jawab dan terkesan berbelit-belit, yang mau saya sampaikan adalah hal penting, saya bukan debt collector jadi ga usah menghindar 3. Pelayan 2 yang berbicara di telepon dengan enteng mengatakan "Sekarang mba ngga apa-apa kan? iyah sekarang saya tidak apa-apa tapi kalau nanti ada apa-apa bagaimana? Dan dia mengatakan kalau ada apa-apa Mba datang saja kesini." Enteng sekali tanggapan Anda untuk masalah seserius ini? 4. Apa memang toko ada tidak ada penanggung jawab sama sekali? Kalau betul pantas saja pelayanannya seperti ini. 5. Tolong ajari pelayan Anda untuk menanggapi keluhan dengan sopan, terus terang pelayan B ini membentak saya dan bilang kalau dia juga bisa marah, maaf saja disini saya tamu yang sedang mengeluh dan Anda adalah pihak yang membuat saya mengeluh jadi kenapa Anda yang marah sama saya? Anda yang melakukan kesalahan bukan saya. Saya tidak akan marah kalau mereka tidak berbelit-belit dan tidak menganggap enteng masalah ini toh saya hanya ingin bicara dengan pemilik/penanggung jawabnya. Saya sampaikan semua ini di surat pembaca karena saya kecewa sekali dengan pelayanan sekaligus tanggapan pihak Anda. Saya tidak tahu siapa saja nama mereka yang pasti mereka yang bekerja hari ini sore hari sekitar jam 5-9 malam. Saya juga berharap dengan adanya kritikan ini tidak membuat mereka diberhentikan karena saya juga memaklumi mereka adalah pekerja namun saya tetap menunggu pertanggung jawaban dari pihak KOREAN MART untuk masalah ini.

Fenni
Bandung
Bandung