Realisasi Ganti Rugi JNE

Pada tanggal 28 Desember 2010 Saya menerima barang kiriman dari Ibu Noni di Jakarta berupa makanan melalui agen JNE. Tetapi begitu kardus dibuka ternyata ada 7 (tujuh) kemasan yang rusak (hancur).Kemudian Saya langsung menghubungi Ibu Noni dan melaporkan hal tersebut serta mengirimkan foto-foto makanan yang hancur tersebut. Ibu Noni menindaklanjuti melapor pada Agen JNE Jakarta pada tanggal 30 Desember 2010. Menurut Ibu Noni pihak agen JNE akan menindaklanjuti dalam waktu 14 (empat belas) hari, akan tetapi setelah tanggal 18 Januari belum juga ada tindak lanjut. Ketika kami menghubungi pihak JNE dari Jakarta (Ibu Ratna) dan menurut pihak JNE dari Palembang (Ibu Lili) penggantian untuk barang yang rusak telah dilakukan dan mereka akan menarik barang yang rusak tersebut. Namun ketika ibu Noni mencheck dan print buku tabungan beliau uang yang dijanjikan ganti rugi pihak JNE tersebut belum ada. Ibu Noni minta dikirimkan bukti transfer tersebut dengan ibu Ratna melalui email tetapi tidak juga dikirim oleh Ibu Ratna. Sementara Ibu Lili dari JNE Palembang ketika dikonfirmasi mengatakan Ibu Ratna telah dipindah ke bagian lain. Ada beberapa perkataan Ibu Ratna kepada Ibu Noni bahwa Saya menyatakan hanya dus yang rusak tetapi ketika dikonfirmasi ulang baik pihak JNE Jakarta maupun pihak JNE Palembang menyatakan Ibu Noni salah dengar. Tentu saja hal ini dapat berakibat buruk pada hubungan baik Saya dan Ibu Noni. Sampai detik ini uang penggantian untuk barang tersebut belum ada kami terima. Dapat disimpulkan pihak JNE "mengada-ada" baik dalam perbuatan maupun ucapan.

Devita Maria Regiantina, SH
Jl. Jend. Basuki Rachmat no. 1430 A/025
Palembang 30127