Kecewa dengan Pelayanan TIKI

Saya sebagai penerima dokumen merasa kecewa sekali dengan pelayan TIKI. Rekan kerja saya mengirim sebuah dokumen milik salah satu instansi pemerintahan di Manokwari. Dokumen tersebut sangat penting karena merupakan bukti legalisasi. Rekan saya mengirim dokumen asli dengan menggunakan jasa TIKI Manokwari. Pengiriman dilakukan pada 14 September 2012. Namun hingga tanggal 23 Oktober saya belum menerima surat tersebut.

Selanjutnya saya melakukan online tracking dengan memasukan nomer resi saya, yaitu 020142625576, dalam sistem online tersebut, dokumen saya dinyatakan sudah sampai di Jakarta sejak 17 September 2012.

Kemudian saya menelpon pihak TIKI untuk menanyakan dimana dokumen saya. Setelah saya telepon, jawaban dari pihak CS TIKI tidak memuaskan sama sekali karena dia bilang harus tanya sana-sini dulu. Dan TIKI tidak punya kejelasan mengenai keberadaan dokumen saya yang sudah 1 bulan tidak pernah saya terima. Mereka selalu berjanji akan memberikan kabar terbaru dan mencari dimana dokumen saya.

Setelah berkali-kali ditelepon dengan jawaban yang sama, bahwa mereka juga tidak tahu dimana dokumen saya berada, saya meminta mereka untuk memberitahu di TIKI mana biasanya dokumen saya berada untuk didistribusikan kepada alamat penerima. Karena dokumen tersebut dikirim ke kantor saya di daerah TB Simatupang. Mereka bilang kalau paket saya seharusnya ada di TIKI Warung Buncit.

Saya langsung berinsiatif menghubungi TIKI Buncit untuk mendapat kejelasan. Saya langsung disambungkan dengan Bapak Rian dari bagian Penerimaan Barang TIKI Buncit. Saya menjelaskan duduk permasalah bahwa dokumen saya tidak pernah sampai kepada saya. Ia mendengarkan lalu meminta waktu selama 15 menit untuk menanyakan kepada loopernya dan akan menelpon saya kembali. Saya percaya karena memang seharusnya dia yang bertanggung jawab akan hal ini.

Namun setelah 1 jam menunggu Pak Rian tidak pernah menghubungi saya, saya kemudian menelpon kembali ke pihak mereka dan pihak TIKI mengatakan Pak Rian sedang istirahat makan siang. Bayangkan! Istirahat makan siang pada pukul 16.30 sore. Hari itu merupakan hari Jumat tanggal 2 November. Pada hari Sabtu (3 November) dan minggu (4 November), saya terus menelepon ke TIKI Buncit untuk meminta follow up mengenai dokumen saya. Namun jawabannya tetap sama, mereka harus tanya bagian looper untuk mengentahui hal ini.

Selanjutnya senin pagi (5 November), saya berinisiatif untuk menelpon TIKI Pusat, 500-125. Setelah memberikan nomer resi dan menjelaskan duduk persoalnya, Ibu Ade, sebagai penerima telepon, mengatakan bahwa paket saya sudah dinyatakan hilang sejak tanggal 31 Oktober/1 November. Bagaimana sih sebenarnya keprofesionalan TIKI?

Saya masih menelepon untuk meminta kejelasan dokumen saya sampai tanggal 4 November dan masih belum ada kejelasan dengan jawaban menggantung. Mereka mengatakan akan memberikan penggantian kerugian, tapi masalahnya saya tidak memerlukan penggatian dalam bentuk uang. Dokumen sayalah yang penting karena tidak bisa ditukar dengan uang.

Selain itu dokumen tersebut juga merupakan salah satu dokumen pemerintahan resmi. Saya sangat kecewa dengan kebohongan Pak Rian dari pihak TIKI Buncit dan ketidakprofesionalan TIKI. Bagaimana dokumen saya hilang pun tidak pernah jelas dimana? Dokumen tersebut adalah dokumen yang memiliki nilai hukum. Harap TIKI bisa lebih bertanggung jawab dalam hal ini. Ini bukan masalah uang, tapi profesionalisme Anda.

Merny Rayanthi
Jalan Bango no 32 Tanah Sareal Bogor
Bogor