Tiki Pekanbaru Berulah

Berawal dari pengiriman paket yang berisi order bernilai belasan juta rupiah awal Maret 2008. Di paket tertera dengan jelas bahwa akan kami ambil di Tiki Pekanbaru. Pihak Tiki sudah menelpon bahwa paket sudah tiba dan silakan diambil. Tapi apa daya, ternyata para karyawan Tiki di bagian gudang tidak bisa membaca. Alhasil paket tersebut dikirimkan langsung ke alamat kami. Padahal dari Pekanbaru ke alamat kami, Tiki memakan waktu 2 hari.

Bayangkan saja kalangkabutnya kami. Klien tidak mau mengerti karena acaranya akan dibuka oleh bupati esok harinya. Kami coba menelpon Tiki dan bernegosiasi, tapi pihak tiki yang pada saat itu diwakili oleh pak Aris tidak bisa memberikan jalan keluar dan lumayan membuat kami emosi. Ujung-ujungnya pak Aris meminta kami membayar biaya tambahan dari pekanbaru ke alamat kami, alamak...sungguh tak tau diuntung.

Sudahlah! Karena kesalahan mereka kami rugi besar, dia juga dengan tanpa merasa berdosa meminta biaya dengan alasan meeka tidak mau rugi. Jadi bagaimana dengan kami? Masalah ini akhirnya terpendam begitu saja karena kami sudah panik menghadapi klien yang mencak-mencak dan kami sibuk menghitung kerugian yang kami alami. kami pikir dengan adanya kejadian ini. Pihak Tiki akan mencoba memperbaiki kinerjanya. Ternyata perkiraan kami meleset. Karena di kota lain pelayanan Tiki sangat prima dan harga lumayan murah. Maka relasi kami selalu mengirimkan paketnya melalui Tiki. kejadian yang sama terulang lagi.

Danny Rosdiawan
Dusun Brawijaya RT 01/RW I Kp. Baru Gunung Toar
Kuantan Singingi