Kiriman Paket Berharga Via Kantor Pos Rawan Dicuri

Pada Sabtu 28 Maret 2009, saya mengirimkan paket melalui kantor pos Jatinegara yang berisikan 2 buah jam tangan yang baru saya beli dari luar negeri untuk hadiah ulang tahun kerabat di Malang,Karena bungkus paket tersebut kecil, maka saya disarankan petugas pos untuk membungkusnya lagi dengan amplop coklat ukuran A4. Setelah itu saya bungkus dan saya lem, saya serahkan paket tersebut ke petugas yang bersangkutan,tidak lupa saya meminta tolong agar amplop tersebut jika perlu disteples agar lebih aman.

Pada tanggal 31 Maret 2009 pagi, saya coba mengecek via internet dan saya lihat bahwa paket tersebut telah sampai di Surabaya,dan pada malam hari nya saya mendapat informasi bahwa kerabat saya di Malang mendapat panggilan dari pihak kantor pos Malang untuk mengambil paket tersebut. 1 April 2009, kerabat saya tersebut hendak mengambil paket tersebut, namun alangkah terkejutnya beliau, ketika didapati bahwa paket yang beliau terima sudah terbuka amplopnya dan bungkus paketnyapun sudah rusak sedangkan isi paketnya tertinggal 1 buah jam tangan saja. Pihak kantor pos Malang, mengatakan bahwa sejak dari Surabaya bahwa barang tersebut sudah kondisi rusak dan terbuka, oleh sebab itu pihak kantor pos Surabaya menyertakan Berita Acara pada paket saya tersebut.

Oleh karena kondisi tersebut, maka kerabat saya menolak paket tersebut karena kondisi tidak tertulis sesuai dengan di nosi (tanda terima kantor pos) dan segera menghubungi saya. Ketika menerima kabar tersebut saya segera ke kantor pos Jatinegara, yang ternyata belum menerima kabar karena pihak kantor pos malang yang belum mengirimkan Berita Acara Perkara. Dengan kondisi seperti ini pihak kantor pos “hanya bisa” mengganti rugi yang nilainya belum tentu sebesar ongkos saya memperoleh barang tersebut,perlu, sedangkan “pencuri” yang sesunguhnya terus berkeliaran, hal ini setelah saya membaca surat pembaca di KOMPAS tanggal sabtu,11 April 2009 dan salah satu surat pembaca di situs www.detik.com.

Jika demikian sebaiknya kantor pos tidak perlu membuka bisnis paket, cukup surat menyurat dan pembayaran iuran saja. Mohon agar pihak kantor pos lebih paham, bahwa barang tidak selalu dapat dinilai dari uang saja namun juga manfaat dari barang tersebut dan fungsi dari barang tersebut bagi pihak yang dituju.sebagai seorang manusia saya hanya bisa memaafkan, namun untuk mengirimkan paket berharga lewat kantor pos, saya harus mempertimbangkan lagi.

M A R T I N
Jl. Nanas 1 no 22
Jakarta Timur