Tiki Salah Kirim Passport dan Tak Mau Tanggung Jawab

Hari Jumat tanggal 22 Juni 2007, staf saya dari Fourseas Jakarta ingin mengirimkan paspor ke Jambi dengan menggunakan jasa dari TIKI. Dan pihak TIKI menyanggupi kalau kiriman saya dapat sampai di jambi pada tanggal 23 Juli 2007. Asal diambil di kantor TIKI Jambi. Karena paspor akan digunakan untuk keberangkatan menuju Taiwan pada hari yang sama melalui Batam dan Singapura.

Tanggal 23 pagi, staf saya yang berada di Jambi, saudara Andre, menunggu di kantor TIKI untuk mengambil paket yang yang dijanjikan pihak TIKI akan sampai pada tanggal 23 Juli 2007. Ternyata barang yang seharusnya sampai ke Jambi, tertukar dan terkirim ke Pekanbaru.

Pada waktu itu juga, staf saya Andre, langsung menghubungi pihak TIKI customer service yang dijanjikan akan ditangani oleh Pak Sehan. Sejak pukul 11.30 siang. Namun teelpon selalu digantung dengan alasan sedang terima tamu, sedang telepon dan berbagai alasan lainnya. Rekan saya di Jambi sudah meminta pihak TIKI agar kiriman saya dapat dikirim ke Batam via Pekanbaru. Ternyata telpon teman saya Amin baru bisa menghubungi pak Sehan setelah jam 13.00 siang itu pun setelah diancam kalo saya akan lapor ke media masa untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebelum nya dengan pihak custumer service sudah sempat diinfokan kalau supaya kiriman segera dikirimkan ke Batam hari itu juga. Padahal hari itu, pesawat Pekanbaru ke Batam terakhir jam 12.30 kalau saja kemarin pihak Tiki mau mengangkat telpon saya ataupun teman saya dan merespon permintaan saya pasti saya tidak akan di rugikan. Ternyata staf bapak bukan seorang penyelesai masalah yang baik.

Sampai dengan hari ini, saya tidak pernah bisa menghubungi staf bapak sama sekali. Akhirnya pelanggan saya berangkat ke batam hari Senin tanggal 25 Juni dan berangkat ke Taiwan tanggal 25 Juni tiket yang dibeli hangus tidak dapat digunakan lagi. Saya dirugikan sebesar Rp.970.000,- dan Rp 2.560,- SGD hanya kerena sikap ketidak profesional staf bapak yang tidak berani mengangkat telpon saya.

Berdasarkan perjanjian dengan bapak Sehan, dia mengakui kalo itu kesalahan TIKI dan dia mengatakan kalo TIKI bersedia menggantinya. Ternyata sampai sekarang saya tidak bisa mendapatkan ganti rugi dari pihak TIKI. Bahkan untuk menghubungi bapak Sehan pun tidak bisa sampai rekan saya dari Jambi ke Jakarta mengunjungi kantor TIKI ternyata dia pun tidak ada.

Saya minta dengan sangat agar pihak TIKI dapat bertanggung jawab sesuai dengan perjanjian yang dikatakan oleh bapak Sehan. Tolong saya dihubungin via telepon agar saya mendapatkan jawaban klarifikasi dari pihak TIKI. Kiriman barang saya dengan tiki ber nomor smu 020048555043 berupa passport beserta visa kunjungan ke Taiwan di mana barang tersebut seharusnya dikirimkan ke jambi kepada: PT. SAUNG BULIAN TOUR & TRAVEL a/n Amin yang mana paket tersebut seharusnya sampai ke Jambi pada hari Sabtu tanggal 23 Juni 2007 terkirim ke Pekanbaru (Riau) sehingga kiriman tersebut baru sampai ke penerima pada hari Senin tanggal 25 Juni 2007 melalui Batam.

Akibat kelalaian TIKI, kami pihak PT. SAUNG BULIAN TOUR & TRAVEL mengalami kerugian berupa :

1. Hangusnya tiket penerbangan Jambi – Batam dengan Mandala Airlines sebesar Rp 1.288.000,- (pembatalan dikenakan 75 %)

2. Hangusnya Tiket Singapore Taipei PP dengan Eva Air seharga SGD 2.560.- (Hangus)

3. Biaya telepon interlokal ke Jakarta dan Batam.

4. Kerugian moril dan materil pelanggan kami akibat keterlambatan kiriman TIKI.

5. Nama baik perusahaan kami dengan konsumen akibat kelalaian TIKI, menjadi jelek. 

Mengapa yang komplain harus pengirim dan laporan penerima tidak pernah diabaikan? Demikian pengalaman buruk saya kepada para pelanggan jasa kiriman di Indonesia semoga jadi pelajaran.

amin
jl gatot subroto no 22 rt 17/6 jambi 36134
jambi