Redaksi yang saya hormati, Saya menulis surat ini semata-mata agar peristiwa yang menimpa saya tidak terjadi lagi. Saya pengguna bus Primajasa jurusan BSM-Bandara Soekarno Hatta yang berangkat dari Bandung pukul 01.15. Akhir-akhir ini aktivitas saya mengkondisikan saya PP Jakarta-Makasar dengan agenda rapat pagi di Makasar. Sebelumnya saya dan tiga rekan tim kerja—lebih dari 5 kali naik bus dari BSM-- merasa aman dan percaya penuh terhadap keselamatan dan keamanan armada bus Primajasa.
Dini hari itu Jum’at (29/4), kami berempat duduk di baris kedua, berjajar. Jumlah penumpang 17 orang. Tas ransel berisi laptop kami taruh di bagasi atas kepala. Kami yang sebelumnya rapat sampai larut malam menyelesaikan laporan kerja, terlelap selama di perjalanan. Saat bus memasuki terminal 1 A, awak bus berteriak lantang,”Terminal 1A…siap-siap…” Bus masih gelap, lampu tidak dinyalakan. Kami bangun oleh teriakan nyaring tersebut bukan oleh silaunya lampu dalam bus. Saat turun menuju terminal 1A, keadaan di dalam bus tetap gelap gulita. Tiba di bandara saat kami sedang duduk-duduk, saya yang saat itu memeluk tas ransel terkesiap melihat retsleting bagian utama agak terbuka.
Saya bahkan bisa melihat tas laptop saya sudah terbuka dan warna yang menyembul dari laptop tsb bukan hitam tapi coklat. Saya segera membuka tas laptop, apa daya yang saya temukan hanyalah bungkusan koran terlipat rapi diselimuti selotip coklat yang beratnya sama persis dengan laptop saya! Saya segera mengejar bus Primajasa ke tiap terminal namun nihil. Akhirnya saya bergegas ke pool Primajasa, menuju kantor/loket hendak mengadukan kejadian yang baru saja saya alami, syukur-syukur petugas loket dapat mengidentifikasi armada yang saya naiki. Kantor loket masih tutup, saya menggedor pintu tapi tak ada jawaban. Pemberangkatan pertama bus Bandara Soekarno Hatta-BSM pukul 7.30 pagi.
Saya menyerah, terlebih saya khawatir terlambat naik pesawat. Saya telah mengadukan kejadian ini kepada manajer on duty di kantor Primajasa BSM pkl 01 dini hari, Sabtu (30/4). Sayangnya pengaduan ini tidak tercatat, pihak manajemen tidak menyediakan buku ‘berita acara kejadian’. Saya hanya dihimbau agar waspada di kemudian hari sebab kejadian ini sering kali terjadi. Pihak manajemen hanya meminimalisir kemungkinan terjadinya kejahatan di bus al : tidak menaikkan/menurunkan peumpang di tengah jalan, memberitahu penumpang minimal 15 sebelum tiba di terminal, menyalakan lampu dalam bus saat bus akan memasuki terminal, menghimbau penumpang agar memeriksa barang bawaan.
Dari kronologi kejadian sebagaimana yang saya kisahkan di atas, ternyata crew armada bus Primajasa melanggar peraturan manajemen. Memang, laptop yang hilang tidak akan kembali lagi pada saya, jutaan data yang bagi saya berharga akan hilang selamanya. Namun, saya tak ingin kejadian ini terulang kembali. Sudah banyak korban, hendaknya pihak Primajasa bekerja sama dengan polisi untuk membekuk komplotan penjahat kelas teri ini. Walau kelas teri, dampaknya merugikan konsumen dan kepercayaan kami terhadap Primajasa luntur sudah.
Hormat saya,
Muhammad Ridwan
Jln Wr Contong no 90 Rt 1/14
Cimahi
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial