Sabtu, 29 April 2011 sehabis pulang membuat SIM di Daan Mogot saya berinisiatif naik TransJakarta, kebetulan saya tidak membawa motor. Tiba saya di halte TransJakarta dan membeli tiket seharga Rp 3500. Tapi saya merasa aneh karena di Koridor lain tiket yg digunakan adalah tiket elektronik sedangkan disini seperti tiket peron KA.
Saat menunggu Bus, terlihat melintas TransJakarta beberapa kali namun penuh sesak dan hanya bisa mengangkut 1-2 penumpang. Lewat lagi Bus berikutnya yang penuh sesak, hingga sampai 40 menit saya berdiri dan halte yang tadinya kosong menjadi penuh sesak, bus tidak juga datang. 15 menit kemudian 2 Bus TransJakarta kosong lewat tanpa mengangkut penumpang. Penumpang sudah sangat kesal karena bus kosong beberapa kali berhenti tapi tidak mengangkut penumpang. Hingga bus yang penuh berhenti dan penumpang berdesakan.
Parahnya lagi pintu buru-buru ditutup dan bus langsung tancap gas ketika penumpang belum turun/naik. Saya rasa Sopir yang katanya S1 tidak lebih dari supir angkot yang tidak sekolah karena membahayakan penumpang. Fasilitas seperti automatic door rusak, tempat duduk tidak ada, bus sangat lama. Mohon BLU TransJakarta diperhatikan dong, Koridor dari Cengkareng arah Jelambar.
Dan satu lagi. Sopir-sopir itu diajari cara bawa penumpang. Sudah punya jalur khusus masih buru-buru. Masih lebih baik layanan tahun 2008-2009, sekarang terlihat payah. Terima Kasih Kompas.com atas wadah aspirasinya
Agung Fajari
Pulo Jahe RT 10/14
DKI Jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial