Pada 4 Februari 2012 pukul 22.00 WIB, saya bersama keluarga menaiki Taksi Express dengan kode mobil MA2223 (yang melekat di dashboard mobil) dari Roxy Jakarta Barat menuju rumah saya di Perum Karawaci Tangerang. Pada saat pertama kami menaiki taksi tersebut, sang sopir memang mengatakan bahwa dia harus kembali ke pool taksi tersebut di daerah Cipondoh, tetapi dia menyanggupi mengantar kami sampai tujuan.
Ketika melewati gerbang Tol Karang Tengah, saya merasakan ada yang aneh. Di jalan tol, sang sopir mengurangi kecepatan mobil, padahal kendaraan tepat di tengah jalur tol yang seharusnya dipakai oleh kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi. Sesekali sang sopir memakai jalur lambat, sebelah kiri jalan, dan hanya melaju sekitar 30-50 km/jam.
Ketika keluar Tol Karawaci dan masuk wilayah Lippo Karawaci, sopir tersebut mengeluh bahwa dia mengantuk sambil menampar-nampar pipinya. Saya terkejut, bagaimana bisa hal ini terjadi. Ketika sudah keluar kawasan Lippo Karawaci, sang sopir mulai menanyakan lokasi tujuan dengan sesekali mengeluarkan penyataan "masih jauh pak?".
Sopir tersebut pun sesekali menggerutu karena dia khawatir kalau terlambat ke pool ia akan dikenakan sanksi. Waktu menunjukkan pukul 22.45 WIB, dan batas terakhir ia sampai di pool pukul 24.00 WIB. Dan hal membuat saya jengah ketika sang sopir berbicara "angkot di depan lewat rumah bapak ya? lebih baik bapak naik angkot itu pak, daripada terus sampai rumah bapak ongkosnya bisa bertambah sekitar Rp10.000." Bisa dibayangkan seperti apa rasanya? "Saya juga takut telat, tapi kalau memang sudah dekat tidak apa saya antar." tambahnya.
Akhirnya kami memilih turun tidak tepat di depan gang rumah. Saya sangat tidak nyaman dengan pelayanan seperti itu. Pertama, sopir tersebut sudah menyanggupi mengantar kami sampai tempat tujuan. Kedua, menurut saya dia yang membuang waktu dengan mengurangi laju kendaraan, jika memang mengantuk mengapa berani menaiki penumpang. Lalu mengapa malah menggerutu, bagaikan kami menumpang gratis taksi tersebut.
Seharusnya saya yang komplain karena merasa terancam ketika sopir tersebut mengaku mengantuk. Untuk perusahaan taksi yang bersangkutan tolong ditertibkan dan lebih memberikan pengarahan kepada petugasnya yang bersinggungan langsung dengan konsumen.
Terima kasih banyak.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial