Supir Taksi Mega Kosti Mengumpat Penumpang

Supir Taksi Mega Kosti Mengumpat Penumpang Saya Theresia Cindasari, salah satu mahasiswi dari jurusan komunikasi di perguruan swasta Jakarta. Saya ingin menungkapkan kekecewaaan saya dan pengalaman buruk saya tentang penggunaan taxi dengan merk MEGA KOSTI.

Cerita berawal ketika pada malam hari seusai menutup food court saya yang ada di Pulogadung Trade Center saya hendak pulang ke rumah dan selalu menggunakan jasa taxi, dan saat itu saya bersama ibu dan adik laki-laki saya. Akhirnya setelah menunggyu sekian lama di pinggir jalan ada juga taxi kosong yaitu MEGA KOSTI, adik lak-laki saya naik duluan dan memilih untuk duduk di depan samping pengemudi, lalu saya dan ibu saya duduk di bangku belakang.

Setelah saya duduk saya pun memberitahukan kepada supir bahwa saya hendak ke rawamangun, dan pak supir tersebut bilang kepada saya “ Bu, ke Rawamangun tambahin lima ribu ya, soalnya dekat banget dari sini “ , tanpa sebelumnya mengucapkan salam terlebih dahulu . Mendengar hal tersebut adik laki-laki saya marah dan saya pun kaget Karena supir taxi tersebut lancing dan terkesan menembak argo pada saya, mungkin bagi saya bukan pada besar atau kecil uang yang ia minta tapi adalah cara dia yang sangat kurang sopan dan terkesan “malak” padahal ada argo, saya pun bukan termasuk orang pelit, jika di argo hanya 18ribu pasti saya bulatkan jadi 20ribu sebagai tip.

Karena alas an tersebutlah membuat adik laki saya turun terlebih dahulu dan membanting pintu karena kesal atas kelancangan supir taxi tersebut. Supir taksi tersebut lalu mengumpat . Wow saya dan ibu saya yang belum turun langsung syok mendengar supir taksi mengumpat seperti itu. Lalu saya tanpa basi basiikut turun juga. Sesampai di rumah saya langsung menelpon customer service dari MEGA KOSTI dan melaporkan atas ketidaksopanan supir taksi kepada penumpangnya.

Tapi tanggapan dari customer service nya sangatlah mengecewakan. Mereka hanya bilang akan menegur dan terkesan tidak menanggapi serius dan tidak minta maaf kepada saya. Yang saya ingin katakan adalah, memang MEGA KOSTI adalah taksi dengan menggunakan tariff bawah, tapi bukan berati pelayanan yang diberikan adalah kualitas bawah atau rendahan. Seharusnya pihak management HRD mesti memberikan tranning ulang kepada semua supir taksinya. Sehingga esok tidak ada lagi kejadian kedua kali dimana supir taksi mengumpat penumpangnya dan menembak argo. Karena tidak ada aturan minimum dibawah 20ribu dikenakan charge atau apapun, kecuali via telpon.

Saya berharap dengan dimuatnya complain saya di Koran, pihak dari MEGA KOSTI bisa merespon dengan baik dan menegur serta menjadikan pelajaran dari kejadian yang saya alami, karena nama perusahaan taksi mereka sendiri yang jelek dan jujur saja saya jadi trauma dan enggan lagi menggunakan jasa MEGA KOSTI taksi karena kekecewaan saya.

Theresia Cindasari
Perumahan Jatinegara Baru, Jalan taman asri IV no 4
jakarta