Hari Senin, 25 Juli 2011 lalu sekitar pukul 01.00 tengah malam, mobil saya yang sedang dikendarai oleh saya sendiri ditemani teman saya diserempet oleh salah satu armada taksi Putra yang kebetulan karena kepanikan saya. Saya tidak sempat mencatat nomor armadanya. Bemper mobil saya cukup parah kerusakannya.
Ketika saya meminta pengendara taksi yang kebetulan sedang tidak ada penumpangnya itu untuk berhenti dipinggir jalan dan menyelesaikan masalah secara damai, pengendara tersebut justru menyalahkan saya karena saya mencoba pindah jalur (lampu sen saya sudah menyala dan moncong mobil saya sudah 70% berada di jalur taksi tersebut) meskipun pengendara taksi itu tidak memberi jalan.
Singkat cerita, ada pengendara mobil lain yang menjadi saksi. Dan mencoba membela saya juga ada polisi patroli yang menjadi penengah di tempat kejadian. Tetapi pengendara taksi tersebut mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Salah satunya adalah menuduh saya membuat SIM dengan cara jalur tidak wajar yang sangat tidak ada hubungannya dengan kejadian ini.
Ketika saya meminta meneruskan kejadian ini, pengendara taksi malah mengajak ke poolnya bukan ke kantor polisi. saya menolak dan saya tetap ingin ke kantor polisi terdekat. Kejadian malam itu berakhir dengan saya meminta nomor HP pengemudi taksi tersebut dan beliau tidak mau memberikan.
Mengingat nomor telepon Taksi Putra mudah dicari dan saya sudah tau nama pengemudi taksinya, saya akhirnya meninggalkan tempat karena tidak ada penyelesaian dan itu sudah larut malam (saya dan teman saya adalah wanita). Besoknya, Selasa 26 juli 2011, saya dan legal kantor saya mencoba untuk menelepon taksi Putra dan melaporkan kejadian.
Kami di ping-pong dan legal saya akhirnya mengirim surat undangan via email untuk bertemu dengan PIC Taksi Putra Group untuk membicarakan kejadian malam itu. Tetapi tidak ada tanggapan dari email tersebut malahan ada petugas dari taksi group yang menelepon saya untuk datang sendiri tanpa ditemani legal. Saya ke kantor pusat Taksi Group dengan nada merendahkan dan sedikit tidak beretika.
Beliaupun menolak untuk berbicara dengan legal saya. Saya sebenarnya akan merelakan kejadian ini bila ada permintaan maaf dari Taksi Putra Group secara lisan maupun tulisan bila memang mereka tidak mampu untuk mengganti kerusakan mobil saya.
Sekarang bila saya harus memakai taksi untuk transportasi, jelas bukan Taksi Putra yang menjadi salah satu taksi yang saya pakai karena kejadian ini sangat membuat saya kecewa dan sakit hati akan kata-kata yang keluar dari pengemudi maupun semua petugas yang menelepon saya.
Semoga pembaca Kompas.com lainnya tidak mengalami kejadian seperti saya. terima kasih banyak.
riri damayanti
pamulang permai I A 16 no 6 pamulang
tangerang
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial