Perlakuan Tidak Menyenangkan Pengemudi Taksi Express

Pada Selasa, 29 Juli 2014 (hari kedua Lebaran) sekitar pukul 15:55 wib, saya keluar dari Central Park Mall dan menuju Halte Bus Central Park. Di sana dua armada taksi Express sedang behenti, tampak menunggu penumpang. Hal ini terlihat pada layar monitor bertuliskan ‘Vacant’ di bagian depan taksi. Saya memutuskan untuk menghampiri taksi pertama yang berhenti dekat tangga jembatan penyeberangan. Taksi pertama menolak mengantar saya dengan alasan jarak terlalu dekat.

Saya pun kemudian menghampiri taksi kedua dengan nomor lambung taksi BA 6356 yang berhenti di ujung halte bus, berdekatan dengan pintu masuk Mall Taman Anggrek. Saya mengatakan kepada si pengemudi arah tujuan saya dan ia menyanggupi, tanpa mengajukan syarat apapun. Setibanya di lokasi tujuan, argo taksi menunjukkan tarif perjalanan sebesar 9.600 rupiah.

Saya memberikan 10.000 rupiah kepada si pengemudi dan ia tiba-tiba meminta saya untuk membayar 15.000 rupiah yang tentunya tidak sesuai dengan angka pada argo taksi. Saya menolak membayar karena alasan tersebut. Tiba-tiba si pengemudi marah, melemparkan uang sepuluh ribu rupiah yang saya berikan hingga jatuh dari taksi, dan pergi begitu saja.

Adanya dua peristiwa ini, saya sebagai penumpang taksi sangat kecewa dengan pelayanan dan perlakuan tidak menyenangkan dari pengemudi taksi Express. Pertama, saya tidak pernah tahu jika Express menerapkan aturan kepada calon penumpang bahwa pengemudinya hanya bisa membawa penumpang dengan jarak minimal tertentu. Hal ini terkesan Express sangat pilih-pilih penumpang.

Kedua, perlakuan si pengemudi taksi yang kedua (nomor lambung taksi BA 6356) sangat mengejutkan dan membuat saya kapok untuk menggunakan jasa taksi Express kembali. Saya berharap pihak Express dapat menindaklanjuti peristiwa ini dengan memberikan teguran keras kepada para pengemudinya agar dapat memperlakukan penumpangnya dengan baik dan sopan.