TransBSD
Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Pengelola Feeder Bus TransBSD

Pengelola Feeder Bus TransBSD


891 dilihat

Sudah sekitar tiga tahun saya menjadi pengguna bus TransBSD dan sebagai warga Serpong yang bekerja di Jakarta merasa amat terbantu dengan moda transportasi tersebut. Pada hari Jumat, 9 November 2012, saya naik bus Trans BSD jurusan Ratu Plaza – BSD dari perempatan Lebak Bulus-Pondok Indah sekitar pukul 18-19. Saya, yang saat itu mengenakan masker karena sedang flu, membayar tarif di atas bus dengan selembar uang Rp 50.000. Dengan tarif bus Rp12.000, seharusnya saya mendapat kembalian Rp 38.000. Si kondektur, yang mengenakan topi, berkemeja batik, berkumis tipis, berkata “Kembaliannya nanti ya, Bu.” Saya mengiyakan.

Saat itu kondisi bus tidak terlampau penuh. Dua kursi di samping saya kosong. Saya turun di perempatan SGU-Peritel Giant, wilayah BSD. Saya baru ingat belum mendapat uang kembalian sesaat setelah turun dan bus sudah bergerak. Keesokan harinya, saya mendatangi terminal (pool) bus Trans BSD untuk menyampaikan persoalan uang tersebut, namun para petugas TransBSD (terutama petugas pengumpul karcis berkacamata, berpostur tubuh pendek) menyarankan saya mengurusnya hari Senin, saat semua petugas hadir untuk bertugas.

Kesan yang saya tangkap, persoalan uang kembalian semacam ini ditangani personal, sehingga penumpang memang mau tak mau harus mengingat benar kondektur yang berurusan dengannya, atau mencatat nomor seri bus terkait. Senin, 12 November 2012, saat hendak berangkat kerja menggunakan bus TransBSD, saya kembali mengurus soal uang kembalian. Saya dilempar untuk mengurus sendiri pada kondektur yang bersangkutan.

Namun, sayangnya, dengan informasi yang saya miliki, saya tidak bisa memastikan kondektur yang bertanggung jawab. Saya hanya ingat perkiraan waktu, warna bus, ciri-ciri kondektur dan warna bus yang berada di belakang bus yang saya naiki. Sekalipun ini mengesalkan, tidak banyak yang bisa saya lakukan karena saya belum mendapat simpulan kuat tentang sosok kondektur yang bertanggung jawab. Hal serupa pernah dialami oleh rekan kerja saya yang juga pengguna bus berjurusan sama: Tidak mendapat uang kembalian. Untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari.

Saya mohon pihak pengelola bus TransBSD memperbaiki manajemen pengelolaan. Jika Anda tidak memiliki mekanisme tagih-bayar yang baik di atas bus, jangan menaik turunkan penumpang di sebarang lokasi. Layani penumpang hanya di tempat dimana petugas tiket TransBSD bertugas (seperti di halte Ratu Plaza, halte Pondok Indah).

Sebenarnya, menurut saya, profil penumpang TransBSD adalah kaum menengah terpelajar. Tidak sulit menciptakan sistem bagi mereka. Anda bisa siapkan cap berukuran kecil dan bubuhkan tanggal pada potongan tiket bagi penumpang yang belum mendapat uang kembalian, jika akan menerapkan tagih-bayar di atas bus. Sebab, tentu akan sulit jika Anda mendikte pelanggan untuk hanya membayar dengan uang pas. Jangan sampai kebergantungan banyak pihak pada TransBSD membuat pihak pengelola enggan memperbaiki diri. Terima kasih.

Warastuti
Komplek Puspiptek, Serpong
Tangerang Selatan




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial