Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Jakarta - Kejadiannya hari Jumat lalu, 28 September 2007 sekitar pukul 14.40 WIB. Saya merasa kecewa pada sikap pramudi bus TransJakarta koridor 4 yang tidak memperhatikan keselamatan penumpang dan telah mempermalukan saya di depan seluruh penumpang bus TransJakarta pada saat itu. Hari itu saya menaiki bus TransJakarta Koridor 4 Jurusan Pulogadung dari halte Halimun. Pada saat saya naiki, bus tersebut dalam keadaan ramai, tetapi tidak begitu padat. Kebetulan saya tidak mendapat tempat duduk dan berdiri bergelantungan di dalam bus. Selama perjalanan dari halte Halimun hingga menuju halte Manggarai, saya merasa tidak nyaman dengan cara berkendara pramudi TransJakarta tersebut. Berkali-kali mengerem mendadak dan berbelok tanpa memperlambat laju bus yang dikendarainya, Seluruh penumpang yang berdiri harus mempertahankan keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh tersungkur karena cara pramudi tersebut mengemudi yang ugal-ugalan. Saya teringat bukankah seharusnya manajemen TransJakarta sudah memberikan pelatihan untuk setiap pramudinya untuk mengemudi dengan aman. Kemudian saya memberanikan diri untuk berjalan ke depan. Ke tempat pramudi bus TransJakarta itu dan bertanya, "remnya pakem banget ya, Pak? Kok dari tadi ngeremnya mendadak terus sih?" Tetapi tanggapan dari pramudi tersebut sungguh mengecewakan. Dia malah menjawab dengan nada sinis, "iya, memangnya situ siapa? Yang lain aja nggak protes!" Mendengar pramudi tersebut berkata begitu, kemudian saya menjawab dengan santai, "saya penumpang bus ini, jadi sekarang saya yang pertama protes Bapak menyetir ugal-ugalan seperti ini." Lalu keadaan di dalam bus begitu ricuh sampai beberapa orang ikut memarahi saya. Anda pasti tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang dipersalahkan atas keributan yang ditimbulkan oleh orang lain. Hingga tiba bus TransJakarta berhenti di lampu merah persimpangan Proklamasi-Jl Tambak. Pramudi bus tiba-tiba berdiri dari tempat duduk pengemudinya dan menghadap ke arah saya. sembari mengeluarkan dompet dari saku celananya dia berkata, "kamu turun saja di sini, saya kembalikan uang kamu!. Saya bukakan kamu pintu!", katanya. Betapa terkejutnya saya melihat dan mendengar sikap dan ucapan pramudi TransJakarta tersebut. Mata saya mencari-cari nomor bus tapi tidak saya temukan. Saya mendapati stiker nomor telepon pengaduan yang ditempel di kaca belakang supir yang nomer-nomernya robek. Mungkin ulah tangan-tangan jahil ataukah disengaja agar penumpang tidak bisa menelepon pengaduan? Saya merasa sangat kecewa karena perlakuan yang saya terima begitu buruk dan mengecewakan. Tetapi, saya masih tetap santai menghadapinya. Saya tetap turun di halte Pasar Genjing, walaupun pramudi bus TransJakarta tersebut sudah menyalahkan dan mempermalukan saya di depan banyak orang. Bukankah seharusnya sektor pelayanan publik di Indonesia, khususnya di Ibukota memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penggunanya? Seharusnya manajemen TransJakarta memperhatikan hal ini agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Chintya Graha Simatupang Jakarta *****@****.***(msh/msh)
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.